Perlindungan Anak
2 Bocah Ini Jadi Budak Ibu Tiri, Sering Dicambuk dan Disundut Rokok
#PASURUAN - "Kami sering diomeli dan dipukuli. Saya dan adik disuruh berhenti sekolah dan diminta ngamen," kata si bocah. Masya Allah....
Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Yuli
Setelah uang dirampas, LN dan FT ditinggal kembali. Keduanya memang sudah tak diperkenankan lagi tinggal bersama Neneng.
Kendati demikian, LN mengaku memiliki sedikit simpanan uang. Rencananya, uang ini akan ia gunakan untuk memiliki sebuah usaha yang nantinya akan dijalani bersama adiknya.
Jumat (4/9/2015), keduanya memilih kabur ketika Neneng mendatanginya. Mereka belum mendapatkan uang sesuai target.
Apalagi, LN melihat Neneng membawa ikat pinggang yang biasa digunakan untuk mencambuk mereka.
Setelah berhasil kabur, keduanya kemudian tertidur di halaman rumah warga di Kelurahan Bangilan, Kecamatan Purworejo.
Warga yang mendapati keduanya lantas membawa LN dan FT ke kantor LPA Kota Pasuruan.
Ketua LPA Kota Pasuruan, Wahyudi Tri Wuryanto, mengatakan akan mencarikan tempat tinggal bagi keduanya. LN menginginkan menjadi santriwati di pesantren, sementara adiknya FT ingin tinggal di panti asuhan.
"Kami akan carikan pesantren yang juga memiliki panti asuhan. Kami tak ingin keduanya terpisah," imbuh Wahyudi.
Terkait ibu tiri LN dan FT, pihaknya telah mendatangi tempat tinggalnya yang ternyata sebuah kos-kosan. Namun, Wahyudi tak menemukan Neneng karena menurut penuturan warga sekitar, Neneng telah lama pindah.
Wahyudi mengatakan akan melinpahkan kasus ini ke Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan (KPAP) Polres Pasuruan Kota.
"Sebelum menemukan pesantren dan panti asuhan, kami akan dampingi LN dan FT dengan Psikolog untuk menata kondisi kejiwaannya. Yang paling kecil sangat trauma dengan bunyi sirine karena pernah ditangkap Satpol PP dan digunduli," ujar Wahyudi.
Baca selengkapnya di Harian SURYA
LIKE http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW http://twitter.com/portalSURYA