Terlapor Pencabulan Pamit ke Toilet, Ternyata Minum Cairan Pembersih Lantai

SURYA.co.id | SURABAYA - Terlapor pencabulan Tin Hian Kwit nekad menenggak cairan pembersih lantai. Terlapor tewas sebelum penyidik Polsek Sawahan dan Satreskrim Polrestabes Surabaya memintai keterangan.

Kapolsek Sawahan, Surabaya, AKP Agus Bahari menyatakan terperiksa berusia sekitar 60 tahun. Untuk mengisi hari tuanya, terlapor menjaga rumah di Kenjeran.

Agus belum mengetahui sudah berapa lama terlapor menjaga rumah itu. Agus juga belum mengetahui berapa kali dan dimana aksi pencabulan itu terjadi.

Sebelum kejadian naas itu, keluarga korban dan istri terlapor datang ke rumah majikannya di Kenjeran. Awalnya pencabulan ini akan diselesaikan secara kekeluargaan. Tapi keluarga korban menolak tawaran keluarga Tin Hian Kwit.

Keluarga korban bersikukuh menyelesaikan kasus ini di kantor polisi.

“Korbannya masih berusia 15 tahun. Saya belum mendapat informasi soal hubungan korban dengan terlapor,” kata Agus, Selasa (1/9/2015).

Saat negosiasi masih alot, terlapor pamit ke toilet. Awalnya keluarga korban dan istri terlapor mengira terlapor akan buang hajat atau mandi.

Setelah ditunggu lama, terlapor tidak keluar dari kamar mandi. Keluarga korban dan istri terlapor mengintip kamar mandi dan melihat terlapor terkapar di lantai.

Melihat terlapor terkapar, keluarga korban malah membawanya ke Mapolsek Sawahan. Saat itu terlapor sudah dalam kondisi lemas.

Menurutnya, penyidik langsung melimpahkan kasus ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya.

Karena kondisinya semakin lemas, penyidik PPA menyarankan keluarga korban membawa terlapor ke RS Bhayangkara Surabaya dulu. Karena kondisinya semakin parah, terlapor dirujuk ke RS Dr Soetomo.

“Terlapor meninggal di RS Dr Soetomo. Kami belum sempat memeriksanya,” tambahnya.

Baca selengkapnya di Harian SURYA
LIKE http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW http://twitter.com/portalSURYA