Berita Sumenep
Matrawi Jagoan Kampung di Madura Tewas Dibantai
Korban tewas dengan luka-luka mengenaskan. Luka parah di kepala bagian belakang, di pelipis kiri luka sobek hingga telinga.
Penulis: Moh Rivai | Editor: Yuli
SURYA.co.id | SUMENEP - Matrawi, jagoan kampung Angkatan, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, tewas mengenaskan di pertigaan Desa Sumber Nangka, Kecamatan Arjasa, Rabu (22/7/2015) sekitar pukul 13.00 WIB.
Diduga, korban dianiaya oleh dua orang yang kini masih kabur. Matrawi tewas dalam usia 27.
Korban tewas dengan luka-luka mengenaskan. Luka parah di kepala bagian belakang, di pelipis kiri luka sobek hingga telinga, bahkan lengan kanannya nyaris putus akibat sabetan senjata tajam. Jasad korban kini masih menjalani pemeriksaan luka dan outopsi di Puskesmas Arjasa, Kangean.
Kapolsek Kangean, AKP Moh Syakrani kepada Surya menyebutkan, menurut informasi yang dihimpun aparat kepolisian, korban yang dikenal sebagai pendekar di kampungnya dianiaya sewaktu mengantar istrinya silaturrahmi lebaran ke orang tuanya di Desa Duko.
"Korban ini asal Desa Angkatan tetapi kawin ke Desa Duko. Dan pagi itu korban mengantarkan istrinya ke orang tuanya di Desa Duko untuk silaturrahmi lebaran," papar Syakrani.
Diduga korban memang dibuntuti oleh pelaku, sehingga sewaktu korban sendirian pulang dari mengantar istrinya ke rumah orang tuanya, korban dicegat lalu dianiaya hingga meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Kemungkinan pelakunya dua orang. Hal ini dikarenakan barang bukti yang kami amankan dari lokasi kejadian, yakni dua sarung senjata tajam yang terdiri sarung celurit dan sarung pedang," tandas Syakrani.
Selain barang bukti dua sarung senjata tajam, polisi juga mengamankan sepasang sandal dan satu unit sepeda motor Honda Beat yang diduga milik korban.
Ditanya soal motif penganiayan hingga mengakibatkan korban tewas, Syakrani masih belum bisa mengetahui motifnya, mengingat pelakunya masih kabur dan tak ada satupun warga yang mengaku mengetahui saat kejadian, " Kami sedang memburu pelakunya untuk mengungkap apa motif ini. Semoga pelaku segera menyerahkan diri atau segera kami tangkap," pungkasnya.
Sunari (35) salah seorang warga yang ikut membantu menolong korban mengaku tidak melihat pelakunya. Ia datang ke lokasi kejadian karena mendengar ada orang dibunuh. " Sewaktu saya sampai di lokasi kami hanya menemukan korban sudah terkapar tidak bernyawa. Berselang beberapa saat kemudian polisi datang dan petugas kesehatan dari puskesmas Kangean," ujar Sunari.
Hingga malam mayat korban masih belum diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan, tetapi masih ditempatkan di Puskesmas Arjasa, sambil menunggu hasil otopsi.