Korban Pemalakan Ajak 6 Orang untuk Balas Dendam Malah Masuk Bui

SURYA.co.id | SURABAYA - M Nur alias Mung (40) menjadi korban pemalakan di Jalan Irian Barat. Tidak terima pemalakan ini, Mung mengajak dua ponakannya, A Lukman alias Amad (23), dan Prastiwi alias Dedek (21) mengeroyok pemalaknya.

Sekarang tiga orang ini sama-sama mendekam di sel Mapolrestabes Surabaya.

Mung memperkirakan jumlah pemalaknya sekitar sembilan orang. Seorang pemalak mengambil uang Rp 250.000 di dompetnya.

Beruntung Mung berhasil mempertahankan motor Yupiter nopol L 2111 ZV miliknya. Pemalak hanya mengambil uangnya.

Tidak terima pemalakan ini, Mung pulang ke rumah. Dia memanggil dua keponakan dan empat temannya.

Mung mengajak enam orang ini ke Jalan Irian Barat untuk memburu pemalak sekaligus balas dendam. Ternyata para pemalak sudah tidak ada di Jalan Irian Barat.

Mereka baru menemukan orang yang diduga kawanan pemalak bernama Alim di Jalan Pacar Kembang.

“Kami memukul korban menggunakan helm, dan tangan. Tapi dia tidak mengakui perbuatannya,” kata Mung, Kamis (25/6/2015).

Belum puas menganiaya korban, Mung minta korban naik motor yang dikemudikan Dedek. Agar tidak kabur, korban diapit oleh Dedek dan seorang temannya.

Kawanan ini membawa korban ke rumah kosong di Jalan Kedung Cowek.

Tersangka kembali minta korban mengakui perbuatannya. Korban tetap bersikukuh tidak mengakui perbuatannya.

Tersangka langsung mengikat tangan korban menggunakan tali tas. Korban kembali dianiaya menggunakan helm, kayu, dan bambu.

Mung mengakui, Alim bukan pemalak yang minta uang dan berusaha merampas motornya. Tapi dia yakin Alim adalah anggota kawanan yang berusaha memalaknya.

Menurutnya, Alim juga menegaskan bahwa pemalaknya adalah temannya.

“Saya tidak kenal dengan pemalak itu. Saya juga tidak hafal wajah mereka,” tambahnya.