Ujian Nasional 2015
Empat Guru Pembocor Unas Diduga 4 Tahun Beraksi
"Soal tehnisnya, mereka belum menjelaskan rinci karena masih diperiksa. Namun, terkait benar atau tidaknya pengakuan mereka itu, penyidik akan kroscek
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Yoni

SURYA.co.id| BLITAR - Sehari setelah diamankan dari Gresik, empat guru sebuah SMP negeri di Gresik, yang diduga sebagai pelaku utama pembocor kunci jawaban Unas, masih diperiksa di Polres Blitar Kota, Senin (11/5) siang.
Mereka adalah Ia (35), guru perempuan berstatus PNS di sebuah SMP negeri di Kota Gresik, dengan alamat Duduk Sampeyan, Gresik. Mm (35), guru PNS SMP Negeri di Gresik, yang asal Lamongan, Lm (40), dan Sl (40), keduanya guru honorer SMPN di Gresik.
Hasil pemeriksaan sementara, mereka itu diduga sudah beraksi selama empat tahun.
"Mereka itu satu jaringan. Setiap berlangsung Unas, mereka selalu beraksi (menjual kunci jawaban Unas)," kata AKBP Yossy Runtukahu, Kapolres Blitar Kota, Senin (11/5).
Bahkan, menurut pria kelahiran Manado ini, mereka ditengarai tak hanya beraksi di satu kota, namun kemungkinan memiliki jaringan di beberapa kota.
"Untuk kota mana saja, itu masih kami dalami. Sebab, aksi seperti ini selalu melibatkan banyak jaringan," paparnya.
Dalam menjalankan aksinya, menurut Yossy, mereka membantahkan punya jaringan di atasnya. Itu dilakukan berempat, dengan sesuai perannya masing-masing.
Yakni, Ia, Lm, Mm, ketiganya bertindak sebagai pencari kunci jawaban unas di internet. Yang dicari kunci jawaban tahun sebelumnya, kemudian dihubungkan dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan tahun sekarang.
"Soal tehnisnya, mereka belum menjelaskan rinci karena masih diperiksa. Namun, terkait benar atau tidaknya pengakuan mereka itu, penyidik akan kroscek ke tim ahli yang paham soal Unas. Termasuk, kami juga akan berkoordinasi dengan Polda Jatim karena siapa tahu polda juga punya datanya terkait jaringan pembocor Unas itu," ujarnya.
Selain tiga pelaku itu, ada satu pelaku lagi, yang bertindak memasarkan kunci jawaban unas. Adalah Sl.
Namun, guru honorer sebuah SMP negeri di Gresik itu tak turun langsung ke siswa, melainkan melibatkan jaringan yang di bawahnya. Yakni, bekerja sama dengan Sn, mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Kediri, yang sudah terlebih dulu diperiksa polres.
Ia yang bagian menjualkan. Namun, Sn sepertinya juga tak turun sendiri ke siswa melainkan melalui jaringannya, yakni tiga mahasiswa yang asal Kota Blitar.
"Kalau menurut pengakuan yang bersangkutan (Sl), ia sudah empat tahun bekerja sama dengan mahasiswa itu. Namun, berbeda dengan pengakuan ketiga guru lainnya. Mereka mengaku baru kali ini beraksi. Namun demikian, kami nggak percaya begitu saja, sehingga mereka akan kami konfrontir, siapa yang benar," ungkapnya.
Seperti diketahui, keempat guru SMPN di kota pudak itu ditangkap di rumahnya masing-masing, Minggu (10/5) siang, setelah disanggong tiga hari oleh petugas Polres Blitar Kota.
Mereka itu ditengarai merupakan jaringan pembocor Unas, yang terbongkar saat berlangsung Unas bahasa Inggris, pada Rabu (6/5) lalu.