Kemarau, Jerami dan Daun Jagung Bernilai Tinggi
Pasar damen (batang padi) dan daun jagung, di Indonesia kemungkinan hanya ada di Pasar Agro, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Heru Pramono

SURYA Online, MAGETAN - Pasar damen (batang padi) dan daun jagung, di Indonesia kemungkinan hanya ada di Pasar Agro, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.
Pasar Damen ini pun hanya berlangsung sepanjang musim kemarau, saat rumput dan dedaunan yang biasa untuk makanan ternak mulai mengering.
Meski barang yang diperdagangkan barang limbah dari tanaman padi dan jagung, namun jangan salah, harganya relatif tinggi, seikatnya bahkan harganya lebih mahal dari sekilo beras dengan kualitas super.
Setiap pedagang bisa membawa minimal satu pick up, sekitar 300 ikat damen atau senilai Rp 2, 250 juta, nilai itu untuk ukuran ikatan sedang dengan harga Rp 7500 per ikat.
"Kalau musim kemarau, damen memang semahal ini. Tapi kalau musim hujan, yang di kemarau seharga Rp 5 ribu per ikat, bisa hanya Rp 1000 per ikat,"kata Suyoto salah seorang pedagang warga Kelurahan/Kecamatan Plaosan, Magetan kepada Surya Online (11/9/2014).
Menurut Suyoto, pembeli damen dan daun tebu ini tidak hanya warga di wilayah Plaosan tapi juga luar wilayah kecamatan, malah ada yang dari perbatasan Wonogiri dan Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng).
"Setiap hari ramai.pembeli, tapi yang paling ramai saat pagi dan sore hari,"kata laki laki berperawakan kecil, berkulit hitam legam ini.
Dikatakan Suyoto, dedaunan yang diperdagangkan dibelinya secara borongan per pick-up dari desa-desa sekitar Kecamatan Plaosan.
" Dari sawah saya masih harus memilihi yang segar segar dan mengikatnya. Pekerjaan ini membutuhkan waktu seharian," katanya seraya menambahkan pemilihan dan mengikat itu harus dilakukan secepatnya, agar dedaunan itu tidak keburu layu.
"Berdagang dedaunan pakan ini kelihatanya mudah. Tapi sulit, dan butuh kesabaran. Kalau layu pembeli juga tidak mau,"ujar Suyoto.
Dijelaskannya, Harga damen masih lebih murah dibandingkan harga daun jagung. Karena seikat kecil daun jagung minimal dijual dengan harga Rp 7500. Sedang yang besar paling tidak seikat Rp 10 ribu.
"Daun jagung mahal, karena mencarinya juga sulit. Kalau pun ada, harganya selangit," kata Suyoto yang dibenarkan Mbah Mariam pedagang daun jagung yang menempati los disebelahnya.
Dalam sehari pedagang damen dan daun jangung ini bisa laku antara 100 - 150 ikat, atau senilai Rp 750 ribu.
"Lumayan, paling tidak bisa menutup kebutuhan dapur,"ujar Suyoto merendah.
Hal ini dibenarkan Sukadi, peternak warga Desa Klaten, Kecamatan Plaosan yang setiap hari mengaku belajan, ditemui sedang memilih ikatan damen ini, selama musim kemarau secara rutin, setiap hari pulang balik ke Pasar Agro sampai dua kali.