Mega Skandal Pembocor Unas
Bocoran Kunci Jawaban Dilipat Agar Mudah Dicocokkan Dengan Naskah
Kalau ada naskah yang tidak sesuai dengan bocoran kunci jawaban, LJK-nya (Lembar Jawaban Komputer) tinggal dirusak.
SURYA Online, LAMONGAN - Eko, mengutip penjelasan koordinatornya, kunci jawaban harus dikembalikan agar tidak tersebar luas untuk menghindari tercorengnya nama sekolah.
Bocoran kunci jawaban yang tersebar di sekolah Eko berupa satu lembar kertas folio untuk satu mata pelajaran.
Tiap lembar berisi paket soal yang ditata dalam 2 baris dan 11 kolom.
Tiap satu paket - dalam lembaran kunci jawaban ditulis dengan istilah “sumber” - terdiri dari empat petunjuk soal dan kunci jawaban.
“Petunjuk soal yang tertera dalam kunci jawaban itu pendek-pendek. Jika dibandingkan dengan soal yang ada dalam naskah ya berbeda. Tapi intinya sama,” jelas Eko.
Petunjuk soal yang ada juga tidak urut nomor naskah. Dalam lembar kunci jawaban yang Surya peroleh misalnya, dalam sumber 1, petunjuk soal yang keluar adalah petunjuk untuk soal nomor 1, 10, 20, dan 30.
Selain itu, jawaban yang tertera dalam lembaran juga tidak lengkap.
Tiap sumber, untuk semua mata pelajaran, terdapat 10 nomor yang kosong.
“Mungkin biar nilai siswanya tidak sama persis,” kata Eko menduga.
Bocoran kunci jawaban itu, setelah Eko cek dengan naskah yang ada, memang meyakinkan.
Hanya, ia tak bisa memastikan berapa persen tingkat kebenarannya. “Pokoknya banyak sekali yang benar,” ujarnya.
Penataan paket 2 baris kali 10 kolom juga bukan tanpa alasan. Dengan penataan seperti itu, lembar kunci jawaban bisa dilipat menjadi lebih mungil.
Lipatannya pun terbilang unik. Jika dibuka di ruang ujian, lipatan seperti itu akan memudahkan para siswa untuk mengecek kecocokkan paket naskah dengan paket pada kunci jawaban.
“Kami (para siswa) dapat kunci jawaban itu sudah dalam bentuk lipatan-lipatan,” ujar Eko.
Eko mengatakan, di sela pengerjaan soal, siswa membuat isyarat agar tidak ada siswa yang salah mencocokkan paket naskah dengan kunci jawaban.
Setiap siswa yang telah menemukan kecocokan paket naskahnya dengan nomor paket kunci jawaban, harus menyampaikan pada koordinator ruangan.
Dengan begitu, jika ada siswa yang nomor paket kunci jawabannya sama dengan teman lainnya, mereka akan disuruh mengecek ulang.
Sebab, salah satu dari mereka pasti ada yang keliru.
“Dalam satu ruang, tidak mungkin ada siswa yang dapat naskah soal sama. Jadi kalau nomor sumber jawabannya sama, pasti salah satunya keliru mencocokkan,” terang Eko.
Meski jawaban yang tertera pada bocoran kunci jawaban itu meyakinkan, namun tidak semua paket naskah cocok dengan paket kunci jawaban.
Eko mengingat, ada salah satu temannya yang naskahnya tidak sesuai dengan 21 paket jawaban pada kertas bocoran.
“Tapi sebelumnya kami sudah dikasih tau koordinator. Kalau ada naskah yang tidak sesuai dengan bocoran kunci jawaban, LJK-nya (Lembar Jawaban Komputer) tinggal dirusak. Nanti akan dapat naskah dan LJK baru dari penjaga ruangan yang akan sesuai dengan kunci jawaban,” pungkas Eko sambil menerangkan bahwa naskah dan LJK-nya tidak bisa dipertukarkan karena satu paket standar. (ben/idl/st36/ook/ufi/mg1)