Liputan Khusus Ancaman Gunung Berapi
Makelar Gentayangan di Kaki Ijen
Penetapan status waspada itu ternyata banyak dimanfaatkan para makelar ternak, khususnya ternak sapi.

“Sekarang masih ada, tapi sudah agak reda, dibanding dua atau tiga tahun lalu,” katanya.
Muchlis (45), peternak sapi dan kambing di Desa Tamansari Kecamatan Licin membenarkan aksi licik para pedagang ternak itu.
Bahkan ia mengaku pernah menjadi korban, karena termakan isu pengungsian.
Tanpa berpikir panjang, ia jual kambing piaraannya. Tentu saja dengan harga murah agar cepat laku.
Kondisi yang sama terjadi di Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, 15 kilometer dari puncak Raung.
Warga di sempat panik saat PVMBG menaikkan status Raung dari normal menjadi waspada, Januari lalu.
“Pedagang sapi sengaja memainkan situasi. Makanya, kami dari kecamatan dibantu pihak desa beradu cepat dengan mereka. Petugas kami turunkan untuk memberikan informasi yang benar. Termasuk soal perlu mengungsi atau tidak,” terang Camat Songgong, Wagiono.
Beberapa warga Desa Sumberarum yang ditemui Surya bercerita, saat Raung erupsi Oktober 2012, banyak orang dari luar daerah datang untuk membeli ternak warga.
“Pikiran warga di sini, ya lebih baik dijual saja sebelum terjadi apa-apa. Kan kalau sampai ditinggal mengungsi, kan kasian juga ternaknya, malah bisa-bisa mati,” jelas Muslikan, warga Desa Sumberarum. (idl/ben)