Lokalisasi Ditutup, PSK Pindah Pasar Sayur Magetan
Justru dengan ditutupnya lokalisasi Madusari itu kegiatan prostitusi pindah ke dalam pasar penampungan Pasar Sayur, Kabupaten Magetan.
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Heru Pramono
SURYA Online, MAGETAN - Sejak ditutupnya lokalisasi Madusari, di Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan akhir Desember 2013 lalu, ternyata tidak membuat kehidupan masyarakat di Kabupaten Magetan agamis bersih dari prostitusi, minuman keras (miras) dan judi. Justru dengan ditutupnya lokalisasi Madusari itu kegiatan prostitusi pindah ke dalam pasar penampungan Pasar Sayur, Kecamatan/Kabupaten Magetan.
Ironisnya, warung remang-remang Pasar Sayur yang menyediakan PSK dan minuman keras (miras) itu letakanya hanya berbatasan tembok dengan Kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Magetan. Hingar bingar nusik dan canda tawa PSK dan pelanggannya terdengar jelas dari Kantor Dinsosnakertrans.
Melubernya perempuan pekerja sek komersial (PSK) di dalam Pasar Sayur itu membuat risih pedagang dan ibu-ibu yang belanja di pasar yang lokasi berada di tengah kota Magetan itu. Sejak memasuki awal tahun baru 2014 lalu, diperkirakan jumlah PSK yang menghuni Pasar Sayur lebih dari 100 orang. Rata-rata usia PSK yang mejajakan diri di Pasar Sayur berusia belasan tahun, malah ada yang diperkirakan berusia 15 tahun.
"Kalau jumlah pastinya saya tidak tahu. Soalnya disini tidak ada RT yang mengurusi penghuni layaknya di lokalisasi. Tapi yang jelas, PSK nya bertambah banyak, "kata Sekretaris Paguyuban Pedagang Pasar Sayur Magetan (P3SM) Asis kepada Surya, Sabtu (11/1/2014).