Pilgub Jatim 2013
Akademisi : Quick Count Tak Jauh Beda Hitung Manual
Quick count sendiri sebenarnya juga berfungsi mengkontrol kemungkinan terjadinya penyimpangan pada penghitungan manual.
Penulis: Mujib Anwar | Editor: Titis Jati Permata

SURYA Online, SURABAYA - Kemenangan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) berdasar hasil quick count atau hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei dipastikan tidak akan berbeda jauh dengan hasil hitung manual yang dilakukan KPU Jatim.
Sejumlah akademisi yang memahami metodologi riset atau survei menyatakan, dengan selisih suara dalam quick count antara pasangan KarSa dengan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja (Berkah) yang ada di posisi kedua rata-rata diatas 9 persen, maka dapat dipastikan pasangan incumbent tersebut akan memenangkan Pilgub 2013 dan melanjutkan pemerintahannya untuk periode 2014-2019.
Pengajar ilmu politik Universitas Airlangga Hariyadi mengatakan, quick count adalah hitung cepat untuk memperkirakan hasil yang sifatnya masih sementara.
Tapi quick count sendiri sebenarnya juga berfungsi mengkontrol kemungkinan terjadinya penyimpangan pada penghitungan manual.
“Jadi posisi quick count menjadi sangat penting, jika quick count dilakukan dengan metodologi yang ketat dan teruji,” ujarnya, kepada Surya Online, Jumat (30/8/2013).
Hariyadi lantas menyebut tiga lembaga yang melakukan quick count hasil Pilgub Jatim 2013, yakni Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), dan Proximity.
Hasilnya, quick count LSI KarSa 47,96 persen dan Berkah 37,75, SMRC KarSa 46,97 persen dan Berkah 37,77 persen, serta Proximity KarSa 48,24 persen dan Berkah 37,05 persen.
Tiga lembaga survey ini dinilai sedikit banyak punya pengalaman dan reputasi dalam menyelenggarakan quick count.