Pilgub Jatim 2013

Kakak Soekarwo Berharap Pakde Pimpin Jatim Lagi

Nyonya Soekarti (71) yang tak lain merupakan kakak kedua calon Gubernur Jawa Timur, Soekarwo tetap berharap adik kandungnya memenangi Pilgub

Penulis: Sudarmawan | Editor: Heru Pramono
zoom-inlihat foto Kakak Soekarwo Berharap Pakde Pimpin Jatim Lagi
surya/sudarmawan
KAKAK KANDUNG - Kakak kandung calon Gubernur Soekarwo, Ny Soekarti (71) tetap berharap adik kandungnya memimpin Jawa Timur untuk 5 tahun ke depan demi melangsungkan dan melanjutkan gagasan pembangunanya, Kamis (29/8/2013).

SURYA Online, MADIUN - Nyonya Soekarti (71) yang tak lain merupakan kakak kedua calon Gubernur Jawa Timur, Soekarwo tetap berharap adik kandungnya memenangi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur yang dilaksanakan, Kamis (29/8/2013).

Alasannya, selain untuk melanjutkan program kerjanya membangun Jawa Timur untuk 5 tahun ke depan, juga disebab karena dianggap kepemimpinan Soekarwo dapat memajukan ekonomi Jawa Timur di berbagai sektor.

"Saya tetap berharap Karwo menang. Karena untuk melanjutkan program pembangunannya hingga 5 tahun ke depan. Kalau diganti orang lain saya yakin semua program pembangunannya akan mandek dan berubah semuanya," terangnya kepada Surya, di rumah joglo miliknya di seberang rumah kelahiran Soekarwo di Dusun Panggeh, Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun.

Selain itu, istri almarhum Mbah Kusno ini mengungkapkan sejak menjelang hingga pelaksanaan coblosan dirinya lebih banyak tak bisa tidur. Oleh karenanya dirinya mengisinya dengan berbagai doa dan dzikir.

Pasalnya, selain disebabkan di rumahnya selalu jadi lokasi singgah warga Kabupaten Madiun, Magetan dan Kabupaten Ponorogo di perbatasan itu, juga keinginan dirinya mengetahui perkembangan isu mengenai pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim dari para simpatisan adik kandungnya.

"Setiap malam banyak orang kumpul di depan rumah. Jadinya saya tak bisa tidur karena juga ingin tahu isu perkembangannya seperti apa," ungkapnya.

Sementara, sebelumnya termasuk, Rabu (28/8) malam, dirinya bersama sejumlah orang-orang Soekarwo di rumah Joglo milik orangtua Soekarwo itu digunakan sebagai lokasi tahlilan dan istigotsah bersama dengan peserta yang mencapai ratusan kaum perempuan dan lelaki.

"Pokoknya paling kerap acara bersamanya di depan rumah Karwo ya digunakan untuk Tahlil dan Istigotsah. Soalnya Karwo kemarin kesini (pulang kampung) 3 hari sebelum ramadhan dan sampai sekarang belum pulang lagi," ungkapnya.

Sementara itu, kata ibu yang dikaruniai 5 orang anak dan telah memiliki 14 cucu inio, jika selama menjadi Gubernur itu, semakin membuatnya jarang bertemu dengan adiknya itu.
Akan tetapi, jika sesekali kangen maka akan mengumpulkan bersama Soekarwo dan kakanya Soekarno di Palur jika Soekarwo pulang kampung. Namun jika tak kunjung pulang kampung, dirinya akan ke Surabaya.

"Tetapi saya di rumah Karwo di Surabaya mala tak pernah menginap. Wong tidak krasan, lebih enak hidup di desa seperti ini," ungkapnya.

Sedangkan saat pencoblosan, rumah Soekarwo yang berhadapan dengan rumah kakaknya Ny Soekarti lebih banyak tertutup. Pasalnya, rumah Soekarwo hanya ditunggu salah seorang warga setempat yang biasa membersihkan rumah itu. Sedangkan Ny Soekarti menutup rumahnya karena sedang berada di rumah sendiri. Semua anaknnya tidak ada yang pulang kampung dan pembantunya pulang untuk menggunakan hak pilihnya.

"Ya sepi kalau tidak ada yang pulang," pungkasnya di rumahnya yang berhadap-hadapan dengan rumah Soekarwo dan sama-sama meliki musala di depan halaman kanan dan kiri rumah itu sembari menyebutkan jika Soekarwo anak ketiga pasangan almarhum Kartodiharjo dan Dasiyem dengan urutan putra putrinya, Soekarno (74)di Ngawi, Soekarti (71) di Madiun dan Soekarwo (63) di Surabaya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved