Apartemen Jadi Surga Narkoba
Liku-liku Menyergap Pengedar Narkoba Apartemen (2)
Dandanan ini harus pas betul. Perlu persiapan khusus untuk tampil semirip mungkin dengan tampilan umumnya penghuni atau tamu apartemen.

Target mereka sudah jelas, pengedar sabu-sabu, dengan ciri-cirinya sudah dikantongi sebelumnya.
Seminggu lebih Baron dan teman-temannya bergantian nyanggong.
Mereka memilih lokasi nyanggong dekat gerbang karena paling memungkinkan untuk mengawasi buruan keluar atau masuk, syukur-syukur bisa langsung menyergap.
Siang malam, Baron dan empat temannya bergantian memandangi penghuni yang keluar masuk apartemen. Hanya sesekali satu di antara mereka pulang. Sekedar ganti pakaian atau melihat keluarga.
Itupun, komunikasi tidak boleh putus. Tidak ada istilah handphone atau alat komunikasi mati.
Selama nyanggong hiburan mereka cuma nyangkruk di warung kopi, tak jauh dari gerbang.
Repotnya kalau malam hari. Kebanyakan warung kopi tutup.
Sebenarnya ada warung yang selalu buka hingga pagi. Tapi jaraknya agak jauh. “Kalau ditinggal ke sini, bisa lolos buruan kita,” kata Baron.
Baron biasa memilih warung yang memiliki view luas ke akses apartemen.
Sambil ngopi mereka juga melakukan pemetaan lokasi dan situasi. Termasuk memikirkan dandanan dan pakaian yang pas untuk masuk gedung karena target dipastikan berada di dalam.
Dandanan ini harus pas betul. Perlu persiapan khusus untuk tampil semirip mungkin dengan tampilan umumnya penghuni atau tamu apartemen.
Di apartemen yang penghuninya mayoritas mahasiswa, Baron tampil dengan pakaian dan gaya mahasiswa.
Begitu pula di apartemen dengan penghuni mayoritas kalangan pengusaha, diantara anggota tim Baron dipoles necis ala eksekutif.
“Kalau di pemukiman biasa, tidak perlu persiapan khusus untuk pakaian. Malah kalau tampil necis akan mencolok. Warga sekitar malah curiga,” ungkapnya. (idl)