Perjuangan Anak Asongan hingga Jadi Perwira TNI AD, Kini Namanya Masuk dalam Sejarah Amerika Serikat
Perjuangan dari berdagang asongan hingga menjadi perwira TNI AD dialami oleh Mayor Inf Alzaki, berikut kisahnya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Perjuangan dari berdagang asongan hingga menjadi perwira TNI AD dialami oleh Mayor Inf Alzaki
Dilansir dari laman tniad.mil.id, petinggi TNI AD yang masa kecilnya berjualan asongan itu kini telah menorehkan namanya dalam sejarah Amerika Serikat
Mayor Inf Alzaki memberikan pengabdian dan prestasi terbaiknya sehingga menjadi Perwira TNI AD pertama yang namanya tercatat di Wall of Fame US Army Command and General Staff College.
Pengalaman Mayor Inf Alzaki itu diceritakan saat diundang ke Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), Jakarta, Kamis, (27/6/2019).
• Modal Facebook, TNI Gadungan Tiduri 16 Wanita di Mojokerto, Ditelantarkan setelah Dilucuti di Hotel
• Bukan Alutsista Biasa, ini Kehebatan Helikopter MI-17 Milik TNI AD yang Hilang Kontak di Papua
• Demi Habisi Panglima TNI, Belanda Pernah Kirim Jenderal Terbaiknya Tapi Tewas Tanpa Sebab yang Jelas
• Gerebek Markas KKB Papua, Prajurit Kopassus ini Tersesat 18 Hari & Alami Hal Tak Masuk Akal
Untuk diketahui, pada 14 Juni 2019, Mayor Inf Alzaki berhasil mencatatkan sejarah sebagai Perwira TNI AD pertama yang mendapatkan Award dari The Simon Center.
“Selain mendapatkan Award (The Simon Center Writing Interagency), alhamdulillah dalam kesempatan yang diberikan (TNI AD), bisa menyelesaikan pendidikan di CGSC, USArmyUniversity dan Webster University,” ungkap Alzaki.
Diceritakan Alzaki, masa kecilnya sering berjualan asongan dan membantu usaha bengkel keluarga untuk membantu orang tua yang saat itu hidup pas-pasan.
“Ketika itu masih SD, karena kondisi orang tua dan sebagai anak pertama, saya terdorong membantu hanya dengan cara itu,” ujar Alzaki.
Diawal mulai mengasong, lanjut Alzaki, orang tuanya melarang dan meminta agar fokus belajar.
Namun olehnya, pemintaan itu dijadikan cambuk untuk semakin tekun belajar, sehingga dapat tetap bekerja membantu keluarganya.
“Karena saya selalu menjadi juara 1 di SD maupun SMP dan menjadi siswa teladan di daerah, mereka pun tidak melarang ataupun meminta saya berjualan atau bekerja di bengkel,” tandasnya.
“Meski hanya berjualan kelontongan, beliau ingin anak-anaknya dapat belajar dengan baik dan berprestasi,” ujar Alzaki
Dari apa yang disampaikan orang tuanya itu, dirinya pun semakin terdorong untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya termasuk mewujudkan keinginannya menjadi anggota TNI.
“Selain bapak dan ibu, yang menjadi figur kekaguman saya ketika itu adalah sosok Babinsa Kodim 0308/Pariaman yang dalam kesehariannya begitu tulus membantu masyarakat. Dari kekaguman itu juga yang mendorong saya ingin jadi TNI,” kata Alzaki kala ditanyakan tentang figur panutannya ketika masih kecil.
Waktu terus berlalu, keinginannya untuk menjadi anggota TNI terus terpatri dan semakin memacu untuk tekun belajar serta mempersiapkan dirinya untuk masuk Akademi TNI melalui jalur SMA Taruna Nusantara (SMA TN) pada tahun 1998.
