Kilas Balik

Demi Habisi Panglima TNI, Belanda Pernah Kirim Jenderal Terbaiknya Tapi Tewas Tanpa Sebab yang Jelas

Demi menghabisi panglima TNI Jenderal Besar Soedirman, penjajah Belanda pernah mendatangkan perwira terbaiknya

Kolase wikipedia
Letnan Jenderal Simon Hendrik Spoor (kiri), Jenderal Besar Soedirman (kanan) 

SURYA.co.id - Demi menghabisi panglima TNI Jenderal Besar Soedirman, penjajah Belanda pernah mendatangkan perwira terbaiknya

Dilansir dari buku "Jenderal Spoor: Kejayaan dan Tragedi Panglima Tentara Belanda Terakhir di Indonesia", karya J A de Moor, perwira Belanda yang bertugas khusus menghentikan sepak terjang Jenderal besar Soedirman itu adalah Letnan Jenderal Simon Hendrik Spoor

Spoor dianggap mumpuni untuk mengatasi perlawanan para tentara republik yang dipimpin oleh jenderal besar Soedirman

Spoor merupakan pemimpin militer terakhir Belanda yang ada di Indonesia.

Gerebek Markas KKB Papua, Prajurit Kopassus ini Tersesat 18 Hari & Alami Hal Tak Masuk Akal

Cara Khusus Kopassus Tangkal Ilmu Gaib Musuh Saat Misi, 3 Pendekar Sakti Asal Banten Diturunkan

Panglima Besar Jenderal Soedirman
Panglima Besar Jenderal Soedirman (wikipedia)

Dia pulalah yang menjadi otak dalam aksi Agresi Militer Belanda pada tahun 1947 dan 1948.

Sejak ditempatkan di Indonesia, Spoor memang mengemban misi berat yaitu mengembalikan kejayaan Belanda di Indonesia.

Tidak hanya itu, dia juga memiliki misi untuk menghabisi Tentara Republik yang saat itu dipimpin oleh Jenderal Soedirman.

Sayangnya Spoor mati muda pada usia 47 tahun.

Sampai saat ini masih belum ada yang mengetahui pasti mengenai penyebab Spoor bisa meninggal.

Ada beberapa pendapat yang berbeda tentang penyebab kematiannya.

Ada yang mengatakannya Spoor tewas karena diracun oleh Belanda sendiri, ada pula yang mengatakannya tewas karena serangan penyakit jantung.

Simon Spoor
Simon Spoor (Wikipedia)

Berdasarkan buku karangan Moor, Spoor memang disebutkan tewas usai makan siang di sebuah restoran pelabuhan perahu layar (Jachtclub) di Tanjung Priok, Jakarta, Jumat, 20 Mei 1949.

Saat itu, Spoor makan siang bersama beberapa orang ajudannya untuk merayakan kenaikan pangkatnya.

Namun, usai makan siang tersebut, Spoor mengalami serangan jantung, dan koma selama lima hari.

Akibatnya, Spoor pun meninggal pada tanggal 25 Mei 1949.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved