Dampak Penganiayaan Audrey Siswi SMP di Pontianak yang Dikeroyok Siswi SMA, Pengaruhi Fisik & Mental
Kasus penganiayaan Audrey, siswi SMP di Kalimantan Barat yang viral dilaporkan disiksa 12 siswi SMA, ternyata bisa berdampak pada fisik dan mental
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Kasus penganiayaan Audrey, siswi SMP di Kalimantan Barat (Kalbar) yang viral dilaporkan disiksa 12 siswi SMA, ternyata bisa berdampak pada fisik dan mentalnya
Seperti diketahui, kasus Audrey siswi SMP yang dikeroyok 12 siswi SMA mengundang keprihatinan karena kesadisan para pelaku yang juga ingin merusak organ intim korban.
Perlakuan kekerasan anak di bawah umur ini ternyata berdampak pada fisik dan mentalnya di kemudian hari
Dilansir dari hellosehat, tindak kekerasan terhadap anak tidak hanya berdampak pada masa sekarang, namun juga bisa berpotensi bahaya untuk masa depannya.
Konsekuensi penganiayaan dan pengabaian dapat menuai berbagai dampak negatif pada perkembangan, psikologis dan fisik korban.
Dampak kekerasan terhadap anak bisa berkepanjangan.
Sehingga tidak mengherankan kalau ada sangat banyak anak korban kekerasan dan pengabaian yang tidak bisa menikmati masa kanak-kanaknya, apalagi tumbuh dan berkembang melanjutkan hidup sebagai orang dewasa yang normal.
Dampak pada tumbuh kembangnya
Studi embriologi dan pediatri telah menyatakan bahwa otak berkembang dengan kecepatan yang luar biasa selama tahap perkembangan awal.
Kekerasan dan tekanan mental berat dapat memengaruhi respon stres otak, sehingga membuatnya menjadi lebih reaktif dan kurang adaptif.
Penelitian juga telah menemukan bahwa ada kaitan antara kekerasan terhadap anak dengan sejumlah masalah kesehatan di kemudian hari, yang bisa mencakup sebagai berikut:
- Perkembangan otak yang terbelakang
- Ketidakseimbangan antara kemampuan sosial, emosional dan kognitif
- Gangguan berbahasa yang spesifik
- Kesulitan dalam penglihatan, bicara dan pendengaran
- Peningkatan risiko terkena penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, penyakit paru kronis, penyakit hati, obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan tingginya kadar protein reaktif C
- Kebiasaan merokok, ketergantungan alkohol (alkoholisme), dan penyalahgunaan obat-obatan
Dampak pada kesehatan mentalnya
Anak-anak yang menderita penganiayaan cenderung kurang percaya diri dan tidak percaya pada orang dewasa.
Mereka mungkin tidak bisa mengungkapkan perasaan yang sebenarnya, sehingga mengalami gangguan dalam mengendalikan emosi.