Dampak Penganiayaan Audrey Siswi SMP di Pontianak yang Dikeroyok Siswi SMA, Pengaruhi Fisik & Mental
Kasus penganiayaan Audrey, siswi SMP di Kalimantan Barat yang viral dilaporkan disiksa 12 siswi SMA, ternyata bisa berdampak pada fisik dan mental
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Semakin lama penganiayaan berlanjut, semakin serius pula dampaknya.
Dalam beberapa situasi, kesulitan ini bisa terus berlanjut sampai masa remaja bahkan dewasa.
Trauma kekerasan adalah salah satu faktor risiko dari gangguan kecemasan dan depresi kronis.
Beberapa kemungkinan efek samping kekerasan anak pada kesehatan mental mereka dapat meliputi:
- Gangguan kecemasan dan depresi
- Disosiasi (penarikan diri; isolasi)
- Kilas balik trauma (PTSD)
- sulit fokus
- sulit tidur
- gangguan makan
- Tidak nyaman dengan sentuhan fisik
- Kecenderungan melukai diri sendiri
- Usaha bunuh diri
Dampak pad kesehatan fisiknya
Mengidentifikasi dampak fisik dari kekerasan bisa menjadi sangat penting dalam mengetahui adanya penganiayaan dan mengambil langkah lebih jauh dalam melindungi anak dari kekerasan dan pengabaian.
Tanda-tanda kekerasan pada anak lebih mudah untuk dikenali daripada jenis kekerasan lainnya, seperti pengabaian atau kekerasan emosional.
Keberadaan satu tanda kekerasan fisik terhadap anak tidak selalu berarti seorang anak menderita penganiayaan.
Namun, menyadari adanya satu tanda kekerasan pada anak bisa memberikan sinyal diperlukannya pengamatan lebih lanjut.
Beberapa tanda kekerasan fisik dapat meliputi:
- Memar, bengkak
- Keseleo atau patah tulang
- Luka bakar
- Sulit berjalan atau duduk
- Nyeri, memar atau perdarahan di area reproduktif
- penyakit menular seksual
- Kebersihan yang buruk
Seperti diketahui, sejumlah selebriti dan selebgram Tanah Air ikut bersuara agar Audrey mendapat keadilan.
Tagar atau hastag #JusticeForAudrey menggema di dunia maya, Selasa (9/4/2019).
Tagar ini terkait penganiyaan yang dilakukan 12 siswi SMA terhadap siswi SMP berinisial AU di Pontianak, Kalbar.