Pengakuan Anggota TNI & Panwaslu yang Dikeroyok Massa Saat Lihat Kampanye, Diselamatkan Sang Istri
Seorang anggota TNI dan anggota Panwaslu yang dikeroyok simpatisan partai saat melihat kampanye memberikan pengakuannya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Seorang anggota TNI dan anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang dikeroyok simpatisan partai saat melihat kampanye di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta pada Minggu (7/4/2019), memberikan pengakuannya
Seperti diketahui, tiga warga termasuk seorang anggota TNI mengalami luka serius akibat aksi pengeroyokan yang dilakukan sekelompok warga yang baru saja pulang dari mengikuti kampanye akbar Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden Nomor Urut 01
Dilansir dari Kompas.com, seorang anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk Desa Sentolo bernama Janarta (46), mengalami robek pada ubun-ubun dan punggung hingga pinggang mengalami memar akibat pengeroyokan itu
Awalnya, kelompok massa memenuhi jalan provinsi dari Wates menuju Yogyakarta, Minggu sore.
• VIDEO Detik-detik Kriss Hatta Ditahan dengan Tangan Terborgol, Lihat Ekspresi Suami Hilda Vitria
• VIDEO FAKTA Terbaru Audrey Siswi SMP Disiksa 12 Siswi SMA, Organ Intim Dilukai, 4 Artis Bersuara
• VIDEO Fakta Terbaru Gadis 14 Tahun Dipaksa Berhubungan Intim oleh 4 Pria, Motornya pun Dirampas
Sering Dianiaya, Dipukul & Lengan Digigit, Istri Siri Laporkan Anggota DPRD Pamekasan ini ke Polisi
Purnawirawan TNI Bongkar Fakta Lain Kampanye Jokowi yang Membeludak, Sebut Drone Bakal Dilarang
Mereka baru saja pulang dari mengikuti kampanye akbar di alun-alun Wates untuk Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Tak lama, terjadi kemacetan di sekitaran Dusun Malangan dan Jembatan Bantar, perbatasan Kulon Progo dengan Kabupaten Bantul.
Janarta kemudian memperoleh kabar kalau kemacetan terjadi akibat keributan pada sebuah rumah milik warga sebelum masuk Jembatan Bantar. Janarta segera ke sana.
Tanda pengenal anggota Bawaslu terpasang di badannya saat itu.
"Saya tiba dan melihat kalau Gareng dipukuli pakai bambu. Dia hampir dipukul pakai kayu besar. Saya teriak saya netral, saya Panwas, tidak boleh anarkis, harus kondusif," kata Janarta mencoba melerai.
• VIDEO Detik-detik Anggota TNI Dikeroyok Simpatisan Partai Saat Lihat Kampanye, Begini Kondisi Korban
• Aksi Komandan Kopassus Telan 6 Telur Ular Sanca Mentah, Begini Respon Prajuritnya Saat Diperintah
Tinggal Bersama Suami Siri, Sulami Tewas Mengenaskan di Teras Rumahnya Dengan Perut Robek
Massa tak bisa ditenangkan dan tak lama kemudian menjadi semakin beringas.
Batu beterbangan ke arah rumah milik Sukarjo, Sujono, dan Setyo Budi.
Janarta pun terkena pukulan pada pinggang, punggung dan kepala. Ia segera keluar dari keberingasan massa, langsung menuju ke rumah sakit terdekat.
Anggota TNI yang turut menjadi korban, Setyo Budi menceritakan kalau istrinya juga turut terkena aniaya karena upaya menyelamatkan dirinya
"Saya dibantu dan diselamatkan istri saya," kata Setyo Budi
Kepala Kepolisian Resor Kulon Progo Ajun Komisaris Besar Polisi Anggara Nasution menduga kuat pelaku aksi kekerasan ini dilakukan kelompok warga yang baru saja ikut kampanye akbar di Wates.