Kilas Balik
Aksi Prabowo & Pasukannya Memburu Presiden Fretilin, Ini Sosok Prajurit yang Berhasil Menembaknya
Prabowo Subianto beserta pasukannya sempat diterjunkan untuk memburu presiden Fretilin, Nicolao Lobato. Simak kisahnya!
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Prabowo Subianto beserta pasukannya sempat diterjunkan untuk memburu presiden Fretilin, Nicolao Lobato
Dilansir dari buku 'Jenderal M Jusuf Panglima Para Prajurit' karya Atmadji Sumarkidjo, Prabowo Subianto beserta pasukannya dikerahkan setelah TNI menerjunkan pasukan gabungan yang dinamai Batalyon Parikesit.
Prabowo Subianto beserta pasukannya diterjunkan untuk membantu misi pasukan gabungan Yon Parikesit yang berisikan prajurit dari kesatuan elit macam Kopassandha (Kopassus), Marinir serta Kopasgat (Paskhas)
Tugas mereka cuma satu : eliminasi Lobato!
"Tangkap Nicolao Lobato, hidup atau mati!" tegas panglima kepada Kolonel Dading Kalbuadi selaku komandan operasi Seroja

• Kisah Prajurit Kopassus & Kostrad Selamatkan 26 Peneliti yang Disandera OPM Pimpinan Kelly Kwalik
• Satgultor 81 Kopassus, Pasukan yang Diam-diam Diturunkan Memburu Egianus Kogoya & KKSB Papua
• Kisah Kuli Cantik dari Hong Kong yang Jadi Sorotan di Sebuah Acara TV, Antar 8 Ton Barang Tiap Hari
Konsep perburuan Yon Parikesit menggunakan taktik Mobile Udara (Mobud) dimana pasukan akan diterjunkan menggunakan helikopter melalui tali (fast ropping) di titik pendaratan.
Debut pertempuran Yon Parikesit terjadi di wilayah Laklobar dan Soibada.
Di sana tim berhadapan dengan pasukan pengawal Lobato.
Pasukan elit Nanggala-28 pimpinan Kapten Prabowo Subianto diterjunakn bersamaan dengan Kompi Yonif Linud 700 Kodam XIV, satu kompi Yonif Linud 401 Banteng Raiders dan Batalyon 744 Somodok pimpinan Mayor Yunus Yosfiah.
30 Desember 1978, Kapten Prabowo melapor pada Mayor Yusuf Yosfiah jika anggotanya ada yang memergoki pergerakan sejumlah besar pasukan Fretilin ke arah Selatan.
Hal ini dinilai janggal karena Fretilin amat jarang mengerahkan pasukan besar yang bergerak bersama-sama, dugaan kuat pasti Lobato ada ditengah-tengah mereka.
Laporan ini lantas diteruskan kepada Kolonel Sahala Radjagukguk yang berada di lapangan untuk memperketat pengepungan kepada pasukan Lobato.
Kapten Prabowo juga diberi tugas mengkoordinasikan pengepungan dengan seluruh kekuatan yang ada.

Nanggala-28 pimpinan Prabowo Subianto kemudian meluncur ke lokasi pengepungan dan langsung menghujani Lobato dan pasukannya dengan timah panas.
Adu tembak silih berganti antar kedua belah pihak, sengit, semerbak bau mesiu dimana-mana.