Kilas Balik
Kisah Prajurit Kopassus & Kostrad Selamatkan 26 Peneliti yang Disandera OPM Pimpinan Kelly Kwalik
Tanggal 8 Januari 1996, sebanyak 26 anggota tim Ekspedisi Lorentz 95 disandera OPM. Prajurit Kopassus & Kostrad pun diturunkan untuk misi pembebasan
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id - Tanggal 8 Januari 1996, 26 anggota tim Ekspedisi Lorentz 95 disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menakan dirinya Organisasi Papua Merdeka ( OPM) yang dipimpin Kelly Kwalik.
Tragedi penyanderaan 26 peneliti oleh OPM pimpinan Kelly Kwalik itu disebut sebagai krisis sandera Mapenduma yang berlangsung selama 130 hari, hingga kemudian prajurit Kopassus & Kostrad diturunkan dalam misi penyelamatan
Meski prajurit Kopassus & Kostrad telah diturunkan, penyanderaan 26 peneliti oleh OPM pimpinan Kelly Kwalik itu mengakibatkan tewasnya 2 orang sandera.
• Jadwal Pelantikan Khofifah-Emil Elestianto Dardak Belum Jelas, Awalnya Diagendakan 12 Februari 2019
• 3 Bukti Digital Forensik Artis AC, TP, BS, ML, & RF di Prostitusi Online, Ada Chatting Transaksi
Dilansir dari buku 'Sandera, 130 Hari Terperangkap di Mapenduma' (1997), tragedi ini berakhir setelah 130 hari.
Pada tanggal 9 Mei 1996 para sandera berhasil dibebaskan oleh Kopassus yang dipimpin Prabowo Subianto dan juga pasukan Kostrad pada misi pembebasan sandera.
Kronologi
Penculikan itu sendiri dipimpin oleh tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM), Kelly Kwalik, yang tewas pada 2009 lalu.
Terkait penyanderaan Tim Lorentz ’96 dan bagaimana mereka diselamatkan, tertulis dalam buku 'Sandera, 130 Hari Terperangkap di Mapenduma' (1997)
• Maia Estianty Lihat Fenomena Ribuan Jangkrik di Masjidil Haram, Katanya Memang Banyak
• Tawuran Geng Motor Melawan Waria di Ambon, Hasilnya di Luar Dugaan
Kisah ini juga pernah diulas secara khusus oleh majalah Intisari
Tim Lorentz ’95 dibentuk di Jakarta berdasarkan kerjasama antara Biological Science Club (BSsC) dari Indonesia dan Emmanuel College, Cambridge University.
Lembaga BSsC merupakan organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) independen yang didirikan pada 7 September 1969 oleh sekelompok mahasiswa ilmu Biologi Universitas Nasional (UNAS), Jakarta.
Tujuan ekspedisi ini adalah untuk melakukan penelitian terhadap beragam flora dan fauna di Desa Mapenduma, Kecamatan Tiom, Kabupaten Jawawijaya
• VIDEO Detik-detik Menegangkan Evakuasi Titi Wati Wanita Tergemuk se-Palangkaraya - Lihat Tandunya!
• Luna Maya Terusik usai Polisi Rilis Inisial Artis Terlibat Prostitusi, Melaney Ricardo Ikut Miris
Tim ini terdiri atas 11 peneliti.
Selain meneliti flora-fauna, mereka juga akan mengaji keterkaitan objek penelitian dengan kehidupan dan pola pikir tradisional suku Nduga di sana.
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan bisa menjadi masukan bagi usaha-usaha pelestarian dan pengembangan Taman Nasional Lorentz.
