Kisah Hidup Eka Tjipta Widjaja, Pendiri Sinar Mas Group yang Meninggal Dunia Sabtu 26 Januari 2019

Kisah Hidup Eka Tjipta Widjaja, Pendiri Sinar Mas Group yang Meninggal Dunia Sabtu 26 Januari 2019

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Lukas Ferdinand/Kontan
Kisah Hidup Eka Tjipta Widjaja, Pendiri Sinar Mas Group yang Meninggal Dunia Sabtu 26 Januari 2019 

SURYA.co.id - Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group meninggal dunia di usia 91 tahun, Sabtu (26/1/2019) pukul 19.43 WIB.

Hal itu dibenarkan oleh Managing Director Sinar Mas Group, Gandhi Sulistyanto melalui pesan singkat.

Gandhi Sulistyanto mengatakan jenazah Eka Tjipta Widjaja akan disemayamkan di rumah duka Gatot Subroto, Jakarta.

Kisah hidup Eka Tjipta Widjaja yang lahir dari keluarga miskin di Fujian, Republik Rakyat Tiongkok banyak menginspirasi orang.

BREAKING NEWS - Konglomerat sekaligus Pendiri Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja Meninggal Dunia

5 Fakta Mobil Toyota Avanza Warga Surabaya yang Terseret Arus di Sungai Brantas Tulungagung

Tim SAR Mulai Cari Avanza Berisi Tiga Warga Surabaya yang Tercebur ke Sungai Brantas Tulungagung

Mengutip Wikipedia pada tahun 1931, bersama ibunya dia melakukan migrasi ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk menyusul ayahnya yang terlebih dahulu migrasi.

Eka Tjipta berhasil membangun perusahaannya Sinar Mas Group yang bergerak di berbagai sektor bisnis, mulai properti, perkebunan, industri pengolahan, hingga keuangan.

Besarnya bisnis yang dimiliki membuat Eka Tjipta masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.

Perjuangan hidupnya mendirikan Sinar Mas Group dan menjadi orang terkaya ke dua di Indonesia ternyata sangat berat.

Eka ternyta hanya tamatan SD karena ekonomi keluarganya saat itu sedang carut marut.

Meski begitu, saat kecil Eka tak menyerah dan bertekad bisa sukses demi membantu orangtuanya.

Pada saat itu, Eka sampai harus berjualan biskuit dan permen keliling di Makassar.

Sembari menaiki sepeda, dirinya mengetuk pintu rumah tiap calon pembeli tanpa kenal lelah.

Meski hanya berjualan permen dan biskuti, Eka mampu meringankan beban hutang keluarganya dan menabung sebagian keuntungannya untuk tambahan modal.

Tak puas hanya sampai situ, Eka Tjipta kemudian membeli alat membuat kembang gula di rumah dan mulai memproduksi sendiri kembang gulanya.

Pada masa penjajahan Jepang, Eka bekerja sama dengan CIAD (Corp Intendands Angkatan Darat/TNI) dengan menjual kopra pada mereka.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved