Kisah Hidup Eka Tjipta Widjaja, Pendiri Sinar Mas Group yang Meninggal Dunia Sabtu 26 Januari 2019
Kisah Hidup Eka Tjipta Widjaja, Pendiri Sinar Mas Group yang Meninggal Dunia Sabtu 26 Januari 2019
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Namun Jepang mengeluarkan kebijakan monopoli kopra dan bisnis Eka terhenti. Eka kembali bangkrut.
Punya prinsip tak mau menyerah, Eka kembali menjajal bisnis baru. Ia beralih ke usaha bahan-bahan keperluan makanan, bangunan, dan kebutuhan harian.
Tahun 1950 lagi-lagi usahanya terhenti karena dirampas saat peristiwa Permesta.
Saat usianya 37 tahun, Eka Tjipta pindah ke Surabaya dan mencoba bisnis kebun kopi dan kebun karet di daerah Jember.
Eka mendirikan CV. Sinar Mas dan mulai bisnis membuat bubur kertas dari sisa-sisa pengolahan karet.
Seiring perkembangan bisnisnya, Eka melebarkan sayap dengan mendirikan PT. Tjiwi Kimia pada 1976.
Perusahaan tersebut bergerak di bidang bahan kimia.
Pada tahun 1980, Eka mampu membeli sepuluh ribu hektar kebun kelapa sawit di Riau.
Tahun 1982, Eka membeli Bank International Indonesia (BII) yang dan memulai bisnis propertinya dengan nama Sinar Mas Group.
Hingga kini Eka mungkin telah mengalami puluhan kali jatuh dan bangkit lagi. Tapi hasilnya, saat ini Eka ada di posisi dua sebagai orang terkaya di Indonesia.
Dan kini Sinar Mas Group mampu memiliki deretan bisnis properti yang ada di berbagai penjuru Indonesia.
Eka dikenal sebagai pribadi yang tak suka berfoya-foya dan selalu berusaha hidup hemat.
Dalam hidupnya, Eka memegang prinsip jujur, bertanggung jawab, baik pada keluarga, pekerjaan dan lingkungan.
Dengan memegang teguh prinsip tersebut Eka mampu menjadi seperti sekarang.
Berdasarkan daftar 50 orang terkaya di Indonesia yang dilansir Forbes, Eka Tjipta Widjaja masuk dalam urutan ketiga terkaya.