Berita Mojokerto

Polemik Telur Busuk BPNT Dinsos Jombang, Begini Penjelasan PT Pertani di Mojokerto

Saipul mengatakan tidak ada kontrak dengan Dinsos Jombang. Pihaknya hanya membantu melayani BPNT Jombang.

Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: irwan sy
surya/danendra kusumawardana
Pegawai sedang mengecek dan mengepak telur di gudang PT Pertani Mojokerto, Selasa (27/11/2018) 

SURYA.co.id | MOJOKERTO - PT Pertani melalui Pimpinan Cabang Mojokerto, Saipul Bakri, angkat bicara terkait pemutusan kontrak yang dilakukan Dinsos Pemkab Jombang. Pemutusan kontrak terjadi lantaran adanya dugaan permasalahan suplai telur yang dikirimkan PT Pertani untuk melayani program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Saat di konfirmasi di kantor PT Pertani di Jalan Raden Wijaya, Kota Mojokerto, Saipul mengatakan tidak ada kontrak dengan Dinsos Jombang. Pihaknya hanya membantu melayani BPNT Jombang.

"Sama sekali tidak ada perjanjian apapun di atas kertas dengan Dinsos. Hanya membantu pelayanan ke agen. Namun, memang ada keterlambatan pelayanan, hambatan pengiriman. Telur sudah sampai, beras belum, telur rentan terhadap apapun," kata Saipul, Selasa (27/11/2018).

Polemik Telur Busuk di BPNT Jombang, Gubernur Jatim Pakde Karwo Angkat Bicara. Begini Katanya

Ia melanjutkan, setelah beredar kabar adanya temuan telur yang rusak, pihaknya langsung menarik semua telur dari zona tiga penyaluran.

"Akibatnya kami merugi hingga Rp 600 juta," sambungnya.

Menurut Saipul, pada saat pendistribusian pada zona dua dan tiga cuaca saat itu sedang panas. Saipul menilai, cuaca panas menjadi faktor utama yang membuat kualitas telur menurun.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat maupun pihak Pemkab, jika menemukan kerusakan telur seharusnya disampaikan ke PT Pertani.

"Jika rusak dan disampikan ke kami. Kami akan mengganti telur yang rusak tersebut," ujarnya.

PT Pertani juga membantah jika melakukan penimbunan. Peternak hanya membutuhkan waktu untuk menyortir terlebih dahulu dan mengecek kelaikan telur sebelum di salurkan ke masyarakat.

"Kami tidak menimbun namun peternak mengirim dan di sortir untuk mencari telur yang baik kemudian disalurkan ke masyarakat. Saat pengiriman, telur yang berada di bawah sangat beresiko rusak karena tertindih," ungkapnya.

Sebelumnya, PT Pertani merupakan rekanan penyuplai telur untuk 412 agen penyalur BPNT di Jombang.

Beberapa hari terakhir, kualitas telur dikeluhkan warga dan sejumlah agen BPNT.

PT Pertani sebagai pihak penyuplai telur telah menarik telur yang didistribusikan kepada agen penyalur BNPT dan memutus kontrak.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved