Kilas Balik
Cerita Prajurit Kopassus Rela Minum 'Air Keruh' Demi Hormati Warga Sudan, Begini Cara Mengakalinya
Seorang prajurit Kopassus memiliki pengalaman unik saat menjalankan misi di Sudan, rela minum air keruh. Simak ceritanya!
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Seorang prajurit Kopassus memiliki pengalaman unik saat menjalankan misi di Sudan, hal ini terjadi saat ia berinteraksi dengan warga di sana
Seperti diketahui, prajurit Kopassus tak hanya mahir bertempur tapi mahir juga dalam mengambil simpati masyarakat
Disamping dilatih untuk bertahan di medan apapun, pasukan Komando juga dikenal jago mengambil hati masyarakat dimanapun mereka ditugaskan
Satu diantaranya saat mereka ditugaskan ke luar negeri sebagai pasukan perdamaian di negara-negara yang sedang dilanda konflik.
Satu diantaranya kisah prajurit Kopassus yang diceritakan oleh Mayor Umar, perwira Kopassus yang ditugaskan di Sudan pada tahun 2006.
Baca: Jawaban Rina Nose saat Agamanya Kembali Dipertanyakan, Simak Gayanya Setelah Lepas Hijab
Baca: Pria ini Ungkap Perlakuan Ashanty 7 Tahun Silam yang Membuatnya Menjadi Orang Paling Beruntung
Baca: Annisa Pohan Tak Lagi Berhijab Saat Tampil Bareng AHY, Kecantikannya Tetap Banjir Pujian
Baca: VIDEO Isak Tangis Keluarga saat Pemakaman Pretty Asmara di Kampung Halamannya Lumajang
Baca: Resmi, Saddil Ramdani Minta Maaf dan Berdamai dengan Kekasih serta Keluarganya
Dilansir dari Buku 'Kopassus untuk Indonesia' karya Iwan Santosa dan EA Natanegara, saat itu Mayor Umar ditugaskan di Sudan
Sudan merupakan satu diantara negara yang dilanda perang saudara yang terjadi berkepanjangan.
Negeri yang hancur karena perang saudara ini mengalami permasalahan di sektor keamanan.
Hampir setiap hari terjadi kekerasan, pemerkosaan dan pembunuhan.
Rakyat merasa khawatir dan terancam keselamatannya saat pergi keluar rumah.
Mereka memilih untuk berada di dalam rumah dan tak beraktivitas di luar karena ancaman kekerasan sewaktu-waktu bisa terjadi.
Akibatnya, sekedar butuh kayu bakar untuk memasak pun tak ada yang berani mencarinya ke pinggiran hutan.
Umar pun pernah satu kali menyambangi rumah warga di sana
Sudan yang warganya mayoritas muslim memang mudah didekati oleh orang Indonesia yang mayoritas muslim.
Kunjungan tersebut disambut dengan tangan terbuka oleh masyarakat Sudan.