Internasional

Karyawan Google di Asia dan Eropa "Walk Out" Pascakasus Pelecehan Seksual Muncul ke Publik

Pascakasus pelecehan seksual muncul ke publik, karyawan Google di Asia dan Eropa menggelar unjuk rasa bertajuk "Google Walkout".

Editor: Iksan Fauzi
AFP PHOTO/GETTY IMAGES/MASON TRINCA
Karyawan Google keluar dari kantor (walk-out) di Mountain View, California, Kamis (1/11/2018). Di hari yang sama, karyawan Google di seluruh dunia juga menggelar aksi yang sama sebagai protes terkait masalah pelecehan seksual di perusahaan Google. 

SURYA.co.id | MOUNTAIN VIEW - Pascakasus pelecehan seksual muncul ke publik, karyawan Google di Asia dan Eropa menggelar unjuk rasa bertajuk "Google Walkout".

Ada sekitar 150 karyawan di India berpartisipasi di WO tersebut seperti yang diwartakan oleh CNN Kamis (1/11/2018).

Baca: BREAKING NEWS - Aniaya Mantan Kekasih, Pemain Persela Saddil Ramdani Ditetapkan Tersangka

Baca: Pengakuan Blak-blakan Pemain Timnas Saddil Ramdani yang Aniaya Mantan Kekasih : Itu Spontanitas

Baca: Pak Prabowo Orang yang Pintar, Saya Harap Pak Prabowo Bisa Menurunkan Harga Bahan Pokok

Baca: Gus Irfan Gabung, Basuki Babussalam : Magnet bagi Nahdliyin Menangkan Prabowo-Sandi di Jatim

Juru bicara Google di India berujar, ada sekitar 2.000 orang karyawan yang tersebar di Delhi, Mumbai, Bangalore, hingga Hyderabad.

Demonstrasi juga terjadi di Singapura dan Tokyo. Di Eropa, pegawai menyuarakan protes di London maupun Zurich, Swiss.

Staf direncanakan berunjuk rasa pukul 11.10 waktu setempat dan menyatakan tuntutan agar Google melakukan pembenahan.

Baca: Tol Trans-Jawa Dioperasikan Akhir Desember 2018, Termasuk Tol Semarang-Solo untuk Mudik Natal

Baca: Presiden Jokowi Tegaskan Dana Kelurahan Rp 3 Triliun untuk Kurangi Kemiskinan di Perkotaan

Termasuk menuntut mengakhiri penggunaaan arbitrasi secara paksa dalam kasus pelecehan seksual maupun diskriminasi.

CEO Google Sundar Pichai menyuarakan dukungannya terhadap unjuk rasa tersebut.

Sundar Pichai berujar jajaran petinggi sudah tahu dengan rencana itu.

"Kami menegaskan para staf bakal mendapat dukungan yang mereka butuhkan jika berpartisipasi dalam kegiatan tersebut," tutur Sundar Pichai.

Sundar Pichai yang menjabat CEO sejak Oktober 2015 itu menjelaskan, para staf Google telah memberikan sebuah ide untuk meningkatkan kebijakan perusahaan.

Pihak penyelenggara menyatakan, mereka mengharapkan aksi WO itu bakal diikuti 1.500 orang, kebanyakan perempuan, di kantor Google seluruh dunia.

Sebelumnya, perusahan teknologi yang didirikan pada 1998 itu dilaporkan memecat 48 orang karyawannya, termasuk 13 manajer senior, sejak 2016.

Dalam suratnya kepada para karyawan, Sundar Pichai mengatakan, perusahaan tersebut harus mengambil jalan tegas tehadap perilaku tak pantas tersebut.

Surat itu muncul setelah The Times merilis pencipta Android, Andry Rubin menerima paket senilai 90 juta dollar AS, atau Rp 1,4 triliun, saat meninggalkan Google.

Rubin menerima paket tersebut karena dituduh melakukan hal tak senonoh yang langsung mendapat sanggahan dari juru bicaranya.

"Tuan Rubin memutuskan untuk meninggalkan Google pada 2014 untuk mengembangkan perusahaan permodalan dan inkubator teknologi Playground," kata Sam Singer.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved