Citizen Reporter
Ini Semangat Pramuka Luar Biasa
Pramuka Luar Biasa berhasil menanamkan sikap inklusif. Anak tunadaksa berkursi roda tetap bisa mengikuti semua kegiatan dengan bantuan temannya.
Hampir seluruh kegiatan ABK berada di area sekolah. Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus yang merupakan unit Kemendikbud berinisiatif menguatkan karakter ABK melalui kegiatan outdoor.
Mereka membuat perkemahan khusus SLB dari 36 daerah di Jawa Timur, Jumat (20/7/2018). Tidak ada yang dibedakan sejak upacara pembukaan. Para petugas upacara pun diambil dari peserta.
Malamnya, setiap kota mendelegasikan murid-murid terbaik untuk menampilkan kebolehan dalam seni, budaya, serta karya cipta. Saat itulah anak-anak down syndrome menari tradisional, tunarungu bermain pantomim, tunanetra menyanyi, dan beberapa ketunaan campuran lain membuat drama musikal.
Peserta lomba keterampilan dari barang bekas ada yang membuat hiasan, vas bunga, asbak sampai jam dinding. Uniknya, jam dinding dari kaset bekas itu nyata bisa berputar.
Hari kedua diadakan senam dilanjutkan dengan penjelajahan. Mereka harus melewati enam pos. Tugasnya mencocokkan nama kota dengan nomor urut, tebak nama tokoh Pramuka, menulis sandi rumput, sandi paku, menggiring bendera, membuat mitela, memindah kemudian menyusun gelas plastik, melewati jaring laba-laba, membuat yel-yel, terakhir adalah membuat tiang bendera.
Sabtu sore peserta berkarnaval. Anak-anak serta pendamping memakai riasan sesuai tema. Perjalanan dilakukan mengelilingi kampung terdekat dari Bumi Perkemahan Telogo Sewu, Pandaan.
Sepanjang jalan, masyarakat sangat antusias mendokumentasikan, berinteraksi, sampai menyediakan banyak dus air minum gratis. Itu salah satu bukti berhasilnya Pramuka Luar Biasa menanamkan sikap inklusif.
Anak tunadaksa berkursi roda tetap bisa mengikuti semua rangkaian kegiatan dengan bantuan temannya.
Berkat mata kuliah magang 1, beberapa mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang menjadi pendamping dalam kegiatan itu.
Kota Kediri mengirimkan enam wakil dengan empat tunagrahita dari SLB Putera Asih dan dua anak tunadaksa dari SLB Bhakti Pemuda. Sebelumnya mereka sudah dilatih mendirikan tenda serta beberapa kegiatan lain yang selalu ada dalam Pramuka.
Pendamping bertugas memastikan keselamatan serta partisipasi anak. Misalkan mengantarkan ke WC dan membantu mandi jika ketunaannya tidak memungkinkan mandiri, menunjukkan pos jelajah, dan menyiapkan makanan.
Antusiasme kaum luar biasa ini akhirnya ditutup dini hari, Minggu (22 Juli 2018) dengan api unggun. Peserta dari Kabupaten Pasuruan dikirim mewakili Jawa Timur di ajang Pramuka Luar Biasa Nasional yang bertempat di Cibubur, akhir Juli ini hingga 3 Agustus 2018.
Nor Laili
Mahasiswa Pendidikan Luar Biasa
Universitas Negeri Malang
nurlaili.whiztale@gmail.com