Kematian Syahid Perawat Cantik Razan Najjar yang Ditembak Tentara Israel, Ditangisi Ribuan Orang
Ribuan orang menangis saat mengiringi pemakaman perawat muda nan cantik Razan Najjar yang masih berusia 21 tahun.
SURYA.CO.ID - Ribuan orang menangis saat mengiringi pemakaman perawat muda nan cantik Razan Najjar yang masih berusia 21 tahun.
Razan Najjar tewas, diyakini mati syahid, setelah dadanya diterjang peluru tentara Israel.
Dalam Islam, mati syahid adalah Muslim yang tewas ketika berperang atau berjuang di jalan Allah membela kebenaran atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah.
Dunia mengutuk tewasnya relawan Palestina itu yang disebut sebagai aksi barbar tentara Israel.
Razan Najjar tewas justru saat sedang memberikan pertolongan kepada demonstran yang terluka di perbatasan Gaza, Palestina, Jumat (1/5/2018).
Baca: Keajaiban Terjadi Saat Pria ini Dengarkan Lagu Nissa Sabyan, Tarif Sabyan Gambus kini Melejit
Baca: Meski Penuh Penyesalan, Polisi Jambi yang Diduga Terpapar Ideologi Terorisme Tetap Ditindak
Baca: Calon Pengantin Wanita Tewas Tabrakan di Dolopo Madiun, Banjir Ucapan Duka dari TKI Hongkong
Baca: Mengungkap Kehebatan Jurus Silat Jokotole yang Dipakai Irfan Untuk Lumpuhkan Begal di Bekasi
Menurut Juru Bicara Kementerian Ashraf Al-Qudra, Najjar mengenakan jas putih khas petugas medis ketika ia ditembak.
Berdasarkan laporan New York Times, saat itu tentara Israel menembakkan dua atau tiga peluru dari seberang pagar dan mengenai bagian tubuh Razan Najjar.
Pejabat kesehatan Gaza menyebut, Razan Najjar adalah orang Palestina ke-119 yang tewas sejak dimulainya aksi protes pada Maret Lalu.

Melansir dari The Guardian, Juru bicara militer Israel mengatakan, pihaknya sudah mengetahui terkait insiden yang menimpa Razan Najjar.
Namun, ia berdalih dalam sebuah pernyataan yang menyebutkan bahwa ribuan demonstran berkumpul di lima lokasi perbatasan dan membakar ban.
Lokasi tersebut berdekatan dengan pagar keamananan.
Disebutkan bahwa para demonstran berusaha merusak infrastruktur keamanan.
Tembakkan ditujukan ke kendaraan militer dan seorang Palestina menyebrang ke Israel.
Ia meletakan granat lalu kembali ke Gaza.
Hal itulah yang kemudian membuat tentara Iserael bertindak 'sesuai dengan aturan keterlibatan', kata juru bicara.