Berita Blitar
Remaja 16 Tahun di Blitar yang Nekat Bunuh Diri Dikenal Pandai
Remaja 16 tahun di Blitar yang tewas gantung diri di kos-kosannya, dikenal berprestasi semasa hidup. Ini kata kepala sekolahnya dulu
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | BLITAR - Remaja 16 tahun berinisial EPA yang nekat bunuh diri dengan cara gantung diri di kamar kos merupakan lulusan SMPN 1 Kota Blitar tahun ini. Di kalangan guru, EPA tergolong murid yang pandai dan pendiam.
Hal itu diungkapkan Kepala SMPN 1 Kota Blitar, Kateman.
Saat dihubungi, Selasa (29/5/2018). Kateman mengaku mendapat kabar soal peristiwa itu menjelang salat tarawih. Dia mendapat kabar melalui pesan WhatsApp soal peristiwa yang menimpa EPA.
"Saya baru buka pesannya sepulang dari masjid. HP saya tinggal di rumah," kata Kateman.
Menurut Kateman, EPA merupakan siswi yang berprestasi di sekolah. Sikap EPA di sekolah juga baik.
EPA terkenal anak yang pendiam. Nilai ujian nasional EPA juga bagus. EPA menduduki peringkat ke 30 di sekolah dengan nilai ujian nasional 359,0. Nilai rata-rata ujian nasional EPA sekitar 89.
"Dia anaknya memang pandai. Kami ikut berduka dengan peristiwa yang menimpa EPA," ujarnya.
Kateman juga kaget mendengar kabar soal peristiwa yang menimpa EPA. Sebab, selama ini, para guru melihat EPA tidak pernah ada masalah. Saat sidang pengumuman kelulusan, guru BK juga memberi laporan tidak ada masalah dengan para siswa.
Soal dugaan motif yang mendorong EPA nekat bunuh diri karena khawatir tidak diterima di salah satu SMA favorit di Kota Blitar, Kateman belum tahu detailnya. Tetapi, dia mengakui ada kabar itu yang beredar di grup WA.
"Ada kabar soal itu di grup WA siswa yang diterima guru. Saya juga dikirimi screenshot obrolan siswa di grup WA. Tapi kebenarannya saya belum tahu," kata Kateman.
Sebelumnya, EPA (16) ditemukan tewas bunuh diri di kamar kos, Jl A Yani, Kelurahan/Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Selasa (29/5/2018). Siswi yang baru lulus SMP tahun ini ditemukan tewas dengan cara menggantung di pintu kamar kos.
Jasad EPA pertama kali ditemukan menggantung di kusen pintu kamar oleh Mariani. Tubuh Mariani langsung lemas begitu melihat anak asuhnya meninggal dengan cara tragis. Mariani merupakan pengasuh EPA sejak kecil. Mariani ikut tinggal di tempat kos bersama EPA.
Baca: Baru Lulus SMP, Remaja 16 Tahun di Blitar Tewas Diduga Gantung Diri