Isra Mikraj 14 April 2018, Simak Kehebatan Kendaraan Buroq yang Ditunggangi Nabi Muhammad SAW

Kisah kendaraan canggih Buroq yang dikendarai Nabi Muhammad SAW selalu menjadi pembicaraan jelang peringatan Isra Mikraj.

Editor: Tri Mulyono
zoom-inlihat foto Isra Mikraj 14 April 2018, Simak Kehebatan Kendaraan Buroq yang Ditunggangi Nabi Muhammad SAW
Twitter
Ilustrasi peringatan Isra Mikraj

SURYA.CO.ID -  Kisah kendaraan canggih Buroq yang dikendarai Nabi Muhammad SAW selalu menjadi pembicaraan jelang peringatan Isra Mikraj.

Isra Mikraj diperingati tiap 27 Rajab dan tahun 2018 ini  jatuh pada 14 April 2018.

Di peristiwa bersejarah ini, selain ada hal penting yang disampaikan Allah ke hamba-hamba-Nya melalui Nabi Muhammad, yaitu perintah salat lima waktu sehari.

Peristiwa itu hanya terjadi dalam semalam.

Di masa lalu, sangat mustahil manusia bisa bepergian ke luar bumi, apalagi ke alam yang tidak dihuni manusia seperti Sidratul Muntaha.

Oleh sebab itu, diperlukan kendaraan khusus untuk menuju ke sana.

Baca: Isra Mikraj 14 April 2018, Simak Kehebatan Kendaraan Buroq yang Ditunggangi Nabi Muhammad SAW

Ketika Isra Mikraj, Nabi Muhammad difasilitasi Allah SWT sebuah kendaraan canggih bernama Buroq.

Ustad Adi Hidayat dalam sebuah video ceramahnya menjelaskan tentang kisah Isra Mikraj, spesifikasi Buroq dan mengapa Allah menyediakan kendaraan itu khusus untuk peristiwa penting tersebut.

Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat (screenshot youtube)

Peristiwa Isra Mikraj ada di Alquran Surah Alisra ayat pertama.

Ayat ini berbunyi: Subhaanalladzi asra bi abdihi lailam minal masjidil haroomi ilal masjidil aqsolladzii baaroknaa haulahuu linuriyahuu min aayaatinaa, innahuu huwas samii’ul bashiir.

Artinya: Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.

Ayat ini diawali oleh kata subhan yang berarti maha suci, secara peruntukannya adalah guna menolak anggapan-anggapan yang bertentangan dengan keagungan Allah.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena peristiwa ini di luar nalar manusia kala itu yang secara teknologi belum secanggih sekarang.

Kendaraan manusia saat itu kebanyakan berupa hewan seperti kuda dan unta yang tentunya mustahil dipakai bepergian jauh dalam waktu singkat, apalagi sampai ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha yang berada di luar bumi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved