Berita Sampang Madura
Siswa Aniaya Guru, Cucu Mantan Presiden Soekarno Buka Suara. Para Orangtua Tolong Simak Baik-baik
Cucu Sang Proklamator Bung Karno itu prihatin atas tewasnya guru SMAN 1 Torjun, Sampang, yang dianiaya siswanya sendiri.
SURYA.CO.ID, SAMPANG - Insiden memilukan di Sampang Madura, Jawa Timur, mengguncang dunia pendidikan di Indonesia.
Sejumlah pihak menyerukan pentingnya sistem pendidikan nasional yang ramah anak dan guru.
Tak terkecuali bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur,Puti Guntur Soekarno.
Cucu Sang Proklamator Bung Karno itu mengaku prihatin atas peristiwa tewasnya guru SMAN 1 Torjun, Sampang, yang meninggal karena dianiaya siswanya.
"Dunia pendidikan kita ternoda. Peristiwa itu sebagai preseden buruk di dunia pendidikan kita," kata Puti Soekarno, Jumat (2/2/2018) malam.
Hal yang membuat dia prihatin, aksi penganiayaan terjadi di sekolah, tempat belajar dan mengajar, tempat nilai-nilai moral diajarkan dan ditanamkan.
"Karena itu, dunia pendidikan harus berbenah," ujar Puti.
Baca: Siapa MH, Siswa yang Aniaya Guru Budi hingga Tewas? Ini 4 Fakta yang Jarang Diketahui
Baca: Terungkap! Pembunuh Pria yang Dibakar di Ladang Tebu Kandat Kediri ternyata Masih Muda
Bukan hanya sekolah, Puti juga menilai pendidikan keluarga mesti berbenah.
Sebab, dia menilai pendidikan paling efektif adalah di keluarga.
"Karena pendidikan itu tidak hanya urusan sekolah, tetapi juga keluarga. Orangtua harus turut aktif mendampingi putra-putrinya," kata cucu Presiden pertama RI Soekarno itu.

Ahmad Budi Cahyono, guru ekstrakulikuler kesenian di SMAN 1 Sampang, Jawa Timur meninggal dunia pada Kamis (1/2/2018) malam di RSU dr Soetomo Surabaya, setelah dianiaya muridnya.
Sebelumnya dia sempat dirawat di RS Sampang.
Dia dikabarkan dianiaya oleh MH, murid kelas XII, karena tidak terima perlakuan Ahmad Budi Cahyono di kelas saat jam pelajaran.