Berita Wisata Malang Raya
Pemkot Malang Matangkan Rencana Monorel dan Kereta Gantung
#MALANG - Pengembangan transportasi kereta gantung di Malang tepat. Sebab, sejak dulu Malang sudah didesain sebagai kota wisata.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yuli
SURYA.co,id | MALANG - Pemkot Malang terus mematangkan rencan pengembangan transportasi massal kereta gantung atau gondola dan kereta monorel.
Pemkot Malang akan melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Malang Raya pada 29 April 2015.
"Sebenarnya, rencana pertemuan itu kami agendakan pekan ini, tetapi jadwal saya masih padat. Nanti pas acara Musrenbangnas di Jakarta, pada 29 April, saya akan bertemu dengan Kepala Bappeda Malang Raya. Saya akan diskusi soal rencana itu," kata Kepala Bappeda Kota Malang, Wasto, Jumat (24/4/2015).
Ia menganggap pengembangan transportasi kereta gantung di Malang tepat. Sebab, sejak dulu Malang sudah didesain sebagai kota wisata.
"Bagi masyarakat yang ingin berwisata bisa naik gondola. Lalu untuk angkutan umumnya bisa memanfaatkan monorel. Dua alat transportasi ini tepat diterapkan di Malang," ujarnya.
Dikatakannya, setelah melakukan pertemuan dengan Kepala Bappeda Malang Raya, Pemkot Malang akan menindaklanjuti dengan pertemuan bersama Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Malang Raya.
Pertemuan dengan Kepala Dishub Malang Raya ini untuk membahas teknis pengembangan transportasi umum monorel dan gondola.
"Bappeda lebih ke perencanaan, untuk detail teknis pelaksanaannya harus melibatkan Dishub," katanya.
Kepala Dishub Kota Malang, Handi Priyanto mengatakan sudah siap melakukan pertemuan dengan Kepala Dishub Malang Raya.
Ia mengaku sudah melakukan komunikasi secara lisan dengan Kepala Dishub Kabupaten Malang dan Kepala Dishub Kota Batu soal pertemuan itu.
Dishub juga mempunyai agenda membahas pengembangan transportasi umum terpadu di Malang Raya. "Saya sudah kontak-kotakan sama mereka. Mereka siap untuk berdiskusi membahas pengembangan transportasi massal terpadu di Malang Raya," ujarnya.
Ia menjelaskan, pengembangan transportasi masal terpadu ini untuk mengantisipasi masalah kemacetan di Malang Raya. Menurutnya, jumlah kendaraan di Malang Raya tiap tahun meningkat 10 persen. Sedangkan kondisi jalan tidak ada peningkatan.
"Kalau tidak segera menggagas transportasi umum terpadu yang representatif, wilayah Malang Raya akan macet para lima tahun ke depan. Jumlah kendaraan pribadi akan terus meningkat dari tahun ke tahun," katanya.
Perlu diketahui, selain monorel, Pemkot Malang tetap ingin mengembangkan transportasi massal kereta gantung atau gondola. Pemkot Malang masih membuat kajian untuk mengembangkan dua jenis transportasi massal itu.
Transportasi massal monorel dan kereta gantung, dua-duanya berpeluang diterapkan di Malang. Karena dari segi pendanaan dua alat transportasi massal itu berbeda. Pendanaan monorel bisa dari Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia.
Sedangkan pendanaan pembangunan kereta gantung berasal dari investor atau pihak ketiga. Rencananya, transportasi massal kereta gantung dan monorel akan dikembangkan untuk wilayah Malang Raya.