Pileg 2014
Bawaslu - Polda Jatim Usut Dugaan Pemilu Fiktif di Sampang
Untuk menelusuri kebenaran laporan tersebut, Selasa (15/4/2014) tim dari Bawaslu Jatim dan Polda Jatim turun ke Desa Bire Barat, Ketapang,Sampang.
Penulis: Mujib Anwar | Editor: Parmin
SURYA Online, SURABAYA – Dugaan adanya pemilu fiktif di Kabupaten Sampang disikapi serius oleh Bawaslu dan Polda Jatim.
Untuk menelusuri kebenaran laporan tersebut, Selasa (15/4/2014) tim dari Bawaslu Jatim dan Polda Jatim turun ke Desa Bire Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, untuk melakukan investigasi.
Anggota Bawaslu Jatim Divisi Pengawasan, Andreas Pardede mengatakan, tim gabungan turun untuk menentukan nasib pemilu yang telah digelar Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang yang dilaporkan terjadi banyak pelanggaran.
“Sampai sekarang, kami masih menunggu hasilnya," ujarnya.
Menurut Andreas, investigasi yang dilakukan difokuskan kepada tiga hal penting. Yakni, memastikan apakah di Desa Bira Barat tidak ada TPS, lalu apakah benar tidak ada pencoblosan di 17 TPS yang ada di desa tersebut, lantas memverifikasi laporan tentang dua TPS fiktif yaitu TPS 8 dan 10, dan hasil rekapitulasi yang dilaporkan sudah dilakukan pukul 09.00-10.00 WIB, Rabu (9/4/2014) ketika proses pemungutan suara masih berlangsung.
“Nah, hasil investigasi di lapangan tersebut akan jadi data tambahan untuk memperkuat informasi yang telah diperoleh Bawaslu,” jelas Andreas.
Dugaan adanya kasus pemilu fiktif di Desa Bire Barat terungkap berdasar laporan dari Petugas Pengawas Lapangan (PPL) setempat, ketika keliling ke pelosok desa dan tidak menemukan adanya TPS. Temuan itu lantas dilaporkan ke Panwaslu Sampang dan akhirnya diteruskan ke Bawaslu Jatim.
Berdasar temuan itu, 4.129 orang yang tersebar di 17 TPS yang di desa tersebut patut diduga tidak melakukan pemungutan suara pada 9 April lalu. Tapi anehnya dalam rekap perolehan suara, 99 persen pemilih dilaporkan menggunakan hak pilihnya.
Hal itu terungkap berdasar data form C1, bahwa 9 TPS ternyata 100 persen suaranya diberikan ke Hj Zairina SIP caleg DPR RI dapil XI nomor urut 1 dari Partai Hanura. Sementara 2 TPS 100 persen suaranya ke Akhsanul Qosasi caleg DPR RI dapil XI nomor urut 1 dari Partai Demokrat, 2 TPS 100 persen suaranya untuk Rasyat Manaf caleg DPR RI dapil XI nomor urut 4 dari Partai Gerindra. Kemudian 2 TPS suaranya didominasi dua caleg, Akhsanul Qosasi dan Zairina, serta Rasyat Manaf dan Zairina dan 1 TPS sisanya golput 100 persen.
“Ini benar-benar janggal dan perlu dilakukan investigasi,” tegas Andreas Pardede.
Hal menarik lainnya, perolehan suara untuk caleg DPD RI juga didominasi caleg DPD RI nomor urut 8 atas nama Ahmad Nawardi yang mendapat suara 100 persen di 7 TPS. Lalu caleg DPD nomor urut 10 atas nama A Taufiq suaranya 100 persen di 3 TPS, caleg DPD nomor urut 28 atas nama Moh Hamzah suaranya 100 persen di 1 TPS, dan caleg DPD RI nomor urut 29 atas nama Moh Soleh suaranya 100 persen di 1 TPS. Sementara 2 TPS lainnya suara DPD nol alias kosong.
Perolehan suara untuk DPRD Provinsi Jatim juga hampir sama, yakni didominasi H Hisan caleg DPRD Jatim dapil XI nomot urut 7 dari Partai Demokrat yang menang 100 persen di 14 TPS. Sementara 3 TPS sisanya suara dibagi dua, antara H Hisan dengan Kagik Martolo caleg DPRD Jatim dapil XI nomor urut 10 dari Partai Gerindra.
Berdasar temuan tersebut sangat kelihatan suara sebenarnya ditujukan ke salah satu caleg, tapi agar terlihat wajar maka untuk mengelabuhi caleg lainnya juga diberi suara. “Sangat aneh, suara bisa seragam 100 persen dan menang mutlak di setiap TPS,” beber Andreas.
Menyikapi itu, Bawaslu Jatim sebelumnya juga telah melakukan klarifikasi ke KPU Kabupaten Sampang, PPK Kecamatan Ketapang, PPS di TPS 8 dan 10 Desa Bira Barat, Panwaslu Sampang, Panwascam Ketapang, dan PPL Desa Bira Barat.
Nah, berdasar klarifikasi itu, Bawaslu mendapati sejumlah kejanggalan. Antara lain, pendirian TPS pukul 09.00-10.00 WIB, tidak ada tenda atau tempat duduk untuk antrian pemilih, hasil formulir C1 dari 17 TPS ternyata 90 persen lebih dari semua pemilih menggunakan hak suaranya dan semuanya sah, tidak ada satupun yang tidak sah.