Pramono Edhie: Partai Demokrat Bukan Partai Terkorup!

Hal ini disampaikan Edhie tekrkait dengan rilis index korupsi partai politik 2002-2014 yang dikeluarkan oleh Indonesia Corruption Watch ICW.

Editor: Heru Pramono
zoom-inlihat foto Pramono Edhie: Partai Demokrat Bukan Partai Terkorup!
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Bakal Calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo berkunjung ke Kantor Redaksi Kompas.com di Jakarta, Kamis (16/1/2014). Ia memaparkan visi misinya jika terpilih menjadi calon presiden.

SURYA Online, SINGAPURA - Dewan Pembina Partai Demokrat dan juga Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, menyatakan bahwa Partai Demokrat bukanlah partai terkorup.

Hal ini disampaikan Edhie tekrkait dengan rilis index korupsi partai politik 2002-2014 yang dikeluarkan oleh Indonesia Corruption Watch ICW. Edhie berkomentar mengenai hal ini di Singapura di sela-sela kunjungannya ke negara tetangga tersebut.

"Tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa kader kami terjerat kasus korupsi. Mereka yang terjerat kasus sudah ditangani oleh KPK. Mereka tidak kami lindungi," jelas Edhie. Edhie lanjut berkata bahwa kegiatan bersih-bersih tengah dilakukan partainya.

"Partai Demokrat lahir dengan tujuan yang bersih untuk melanjutkan pembangunan dan mensejahterakan rakyat, kami tetap akan mengusung idealisme kami tersebut," tegas Edhie.

"Baju yang tadinya bersih sekarang kotor ternodai, kami tetap katakan tidak pada korupsi, dan lanjut membersihkan baju kami tersebut," tambahnya.

Index korupsi yg dirilisoleh ICW periode 2002-2014 (www.antikorupsi.org), adalah sebagai berikut: 1. PDIP (7.7) 2. PAN (5.5) 3. Golkar (4.9) 4. PKB (3.3) 5. PPP (2.7) 6. PKPI (2.1) 7. Gerindra (1.9) 8. Demokrat (1.7) 9. PBB (1.6) 10. Hanura (1.5) 11. PKS (0.3)

Sementara data KPK 2005-2013, menyatakan bahwa 40 kader GOLKAR terlibat korup, diikuti PDI-P 27, DEMOKRAT 17, PAN 8, PPP 8, PKB 2, GERINDRA 2, PKS 1, PBR 2, PKPI 1, PBB 2.

"Bila melihat data ICW, bukan demokrat partai terkorup di negara ini. Jangan sampai negara ini tersandera 5 tahun ke depan karena kita salah menggunakan hak pilih dalam pemilu 2014," imbuh Edhie.
"Gunakan hak pilih, jangan golput, lihat rekam jejak calon pemimpin dan pikirkan betul pilhan anda," pungkas Edhie mengakhiri. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved