Banjir Kembali Rendam Kedungbanteng Sidoarjo, Sekolah Libur Belajar Daring
Banjir langganan merendam Desa Kedungbanteng di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jatim, 2 sekolah ikut terendam dan siswa belajar daring
Ringkasan Berita:
- Banjir kembali merendam Desa Kedungbanteng dan Banjarsari di Sidoarjo, Jatim.
- SMPN 2 Tanggulangin dan SDN Kedungbanteng libur, siswa belajar daring.
- Banjir diduga akibat sungai meluap dan penurunan tanah imbas lumpur Lapindo.
SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Banjir tahunan kembali merendam Desa Kedungbanteng di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), dengan ketinggian air mencapai 40 centimeter (cm) dan memaksa dua sekolah menghentikan kegiatan belajar tatap muka, Senin (24/12/2024)
Banjir Langganan Kembali Terjadi Saat Musim Hujan
Genangan air merendam jalan utama Desa Kedungbanteng, permukiman warga hingga gedung sekolah.
Warga menyebut bencana ini sudah menjadi langganan setiap musim hujan.
“Seperti biasa, saat sekolahan banjir siswanya diliburkan. Belajar secara daring,” ujar Zainul, salah satu warga yang melintas.
Dua Sekolah Terendam, Siswa Belajar dari Rumah
Banjir merendam SMPN 2 Tanggulangin dan SDN Kedungbanteng. Kedua sekolah itu berada berdekatan, dan kini sama-sama tergenang sehingga aktivitas belajar mengajar dilakukan secara daring.
Menurut warga, banjir mulai terlihat sejak Kamis (20/11/2025).
Namun, ketinggian air baru meningkat drastis setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut pada Sabtu (22/11/2025) dan Minggu (23/11/2025).
“Sudah masuk ke rumah warga dan sekolahan,” kata warga lainnya.
Ketinggian Air Capai 40 Cm di Beberapa Titik
Di jalan utama Desa Kedungbanteng, ketinggian air mencapai 20–30 cm, sementara beberapa titik lainnya mencapai 40 cm. Rata-rata banjir berada dalam kisaran 10–40 cm.
Selain Desa Kedungbanteng, banjir juga merendam Desa Banjarsari yang berada di wilayah sekitar, dan juga menjadi langganan banjir setiap musim hujan.
Diduga Akibat Sungai Meluap dan Penurunan Tanah
Warga menduga banjir disebabkan sungai di kawasan itu tidak mampu menampung debit air setelah hujan deras.
Ditambah lagi, wilayah tersebut berada di daerah cekungan, dan dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan tanah (land subsidence).
Penurunan permukaan tanah itu, diduga berkaitan dengan dampak jangka panjang semburan lumpur Lapindo yang berada tidak jauh dari lokasi.
| BI Jatim Resmikan Mall Siap QRIS TAP di Ciputra World Surabaya |
|
|---|
| Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Kembali Beroperasi 29 November 2025, Ini Harga Tiketnya |
|
|---|
| Ratusan Warga Padati Kantor Pos Kota Kediri Ambil BLTS Kesra Rp 900 Ribu |
|
|---|
| Puding Sehat Toy Toy Kreasi Mahasiswa Lintas Fakultas Unair, Rendah Gula Aman untuk Generasi Muda |
|
|---|
| Aksi Cabut Paku Siswa di Kabupaten Gresik Selamatkan Pohon |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Kondisi-jalan-di-Desa-Kedungbanteng-Sidoarjo-Jatim-yang-terendam-banjir.jpg)