12 Remaja di Jalan Pogot Surabaya Diamankan Polisi, 4 Sajam Disita, Diduga Hendak Tawuran
Polisi amankan 12 remaja di Jalan Pogot, Surabaya, bawa 4 sajam, mengaku hendak tawuran dengan kelompok lain. Warga diimbau waspada
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
Ringkasan Berita:
- 12 remaja diamankan polisi di Jalan Pogot, Surabaya, Jatim, dua di antaranya mengaku bawa senjata tajam.
- Dua remaja diproses hukum, sepuluh lainnya dibina bersama orang tua dan guru.
- Polisi imbau masyarakat awasi anak-anak, tawuran remaja kerap dipicu media sosial.
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Patroli rutin dini hari di kawasan Jalan Pogot, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), berujung pada penangkapan 12 remaja.
Mereka diamankan petugas Polsek Kenjeran pada Selasa (4/11/2025) sekitar pukul 01.15 WIB, bersama 4 bilah senjata tajam (sajam).
Kapolsek Kenjeran, Kompol Yuyus Andriastanto, menjelaskan bahwa para remaja tersebut diciduk saat berkumpul mencurigakan di tepi jalan.
Gaya mereka petentang-petenteng dan gelagatnya seperti siap tawuran.
“Saat kami dekati, beberapa remaja berhamburan. Tapi semua berhasil kami amankan,” ujar Yuyus, Kamis (6/11/2025).
Dua Remaja Bawa Sajam, Diproses Sesuai UU Perlindungan Anak
Dari hasil pemeriksaan, dua remaja berinisial H (16) dan MA (17), warga Semampir, Surabaya, mengakui membawa sajam untuk tawuran.
Keduanya ditetapkan sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABH), dan akan diproses sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak.
Sementara itu, sepuluh remaja lainnya tidak terbukti membawa sajam. Mereka masing-masing berinisial MJ (15), RA (16), MAM (17), MAS (17), WA (16), S (17), RUH (17), AS (18), AS (17) dan AR (18).
Pendekatan Humanis: Pembinaan dan Surat Pernyataan
Polisi melakukan pembinaan terhadap sepuluh remaja tersebut. Orang tua, guru serta perangkat RT dan RW dipanggil untuk memberikan peringatan bersama.
Mereka juga diminta menandatangani surat pernyataan, agar tidak mengulangi perbuatannya.
“Kami ingin beri efek jera, tapi juga pendekatan humanis. Mereka masih muda,” kata Yuyus.
Polisi Imbau Waspada, Tawuran Bisa Berawal dari Media Sosial
Polisi mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan aktif mengawasi aktivitas anak-anak, terutama pada malam hari.
Fenomena tawuran remaja, disebut kerap bermula dari hal sepele, seperti saling ejek di media sosial.
“Pencegahan sejak dini jauh lebih penting daripada penindakan. Peran orang tua dan lingkungan sangat menentukan,” pungkas Yuyus.
| Sosok Hurriyah yang Pertanyakan Peran MKD DPR Imbas Beri Sanksi Sahroni, Nafa Urbach, Eko Patrio |
|
|---|
| Persik Kediri vs Persebaya Surabaya, Siapkan 7.000 Tiket Persikmania Dapat Diskon |
|
|---|
| Imbas Gagal Makzulkan Bupati Pati Sudewo, Dua Pimpinan AMPB Jadi Tersangka karena Hasut Masyarakat |
|
|---|
| Dosen Ubhara Surabaya Kembangkan Alat Penyaring Malam Otomatis Antibeku untuk Industri Batik |
|
|---|
| Perlawanan Pelda Christian Ayah Prada Lucky Usai Dilaporkan Dandim: Lapor Komnas HAM, Tegur Danrem |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/12-remaja-hendak-tawuran-di-Jalan-Pogot-Surabaya-diamankan-polisi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.