Program MBG di Gresik
MBG di Desa Yosowilangun Gresik Sentuh 3.700 Warga, Jadi Solusi Gizi dan Kesejahteraan Lokal
MBG di Gresik, Jatim, dari Yayasan Kemala Bhayangkari di Desa Yosowilangun, berikan gizi pada 3.700 warga dan serap puluhan pekerja lokal.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, GRESIK – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi melalui Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) Yayasan Kemala Bhayangkari di Desa Yosowilangun, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), menunjukkan dampak nyata.
Program ini tak hanya menjadi solusi untuk pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga berhasil menggerakkan roda ekonomi lokal.
Kepala Desa (Kades) Yosowilangun, Abdur Rosyid, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap program ini.
Menurutnya, MBG memberikan manfaat ganda, baik dari sisi kesehatan warga, maupun peningkatan taraf hidup keluarga di desanya.
Baca juga: MBG Jadi Gerakan Sosial Anti-Stunting dan Penggerak Ekonomi UMKM di Gresik
3.700 Penerima Manfaat, Target Diperluas ke Ibu dan Balita
Saat ini, jumlah total penerima manfaat MBG di Desa Yosowilangun telah melampaui 3.700 orang.
Awalnya menyasar siswa PAUD, TK dan SD, program MBG kini diperluas untuk kelompok rentan lainnya.
"MBG ini sangat bermanfaat untuk warga kami. Pemerintah desa bangga, karena dampaknya terasa langsung. Anak-anak dapat asupan gizi dan warga kami ikut bekerja serta mendapatkan penghasilan,” ujar Abdur Rosyid.
Perluasan target penerima mencakup ibu hamil, ibu menyusui dan balita, dengan total tambahan sekitar 500 penerima di luar jenjang sekolah.
Langkah ini, memperkuat upaya pencegahan stunting dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak di tingkat desa.
Serap 25 Tenaga Kerja Lokal, Pemberdayaan Single Parent
Selain dampak gizi, aspek yang paling diapresiasi pemerintah desa adalah kontribusi MBG terhadap penyerapan tenaga kerja lokal.
Hingga saat ini, sebanyak 25 warga Desa Yosowilangun telah bekerja di dapur MBG, mengurus proses pengolahan, produksi menu sehat hingga pendistribusian.
"Ada ibu-ibu single parent, ada warga usia dewasa yang dulu kesulitan dapat pekerjaan. Sekarang mereka punya penghasilan tetap dari dapur MBG,” kata Rosyid, menyoroti peran program ini dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga kurang mampu.
Sistem pendistribusian MBG juga diatur secara ketat dan terjadwal, untuk menjamin kualitas dan kesegaran makanan:
- Pukul 08.00 WIB: Distribusi untuk penerima awal.
- Pukul 10.00 WIB: Distribusi khusus untuk balita dan ibu hamil/menyusui.
- Menjelang siang: Distribusi untuk siswa sekolah yang memiliki jadwal makan siang.
Anggaran PMT Dialihkan untuk Lansia
Kehadiran MBG juga memberikan ruang fiskal baru bagi Pemerintah Desa Yosowilangun.
Anggaran desa yang sebelumnya dialokasikan untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak sekolah, kini dapat dialihkan ke sektor sosial lainnya.
"Karena kebutuhan PMT sudah tercukupi lewat MBG, kami rencanakan anggaran desa tahun 2026 bisa kami alihkan untuk program makan sehat bagi lansia. Jadi manfaat MBG tidak berhenti di anak sekolah saja,” jelas Kades Abdur Rosyid.
Rencana pengalihan anggaran ini, menunjukkan visi keberlanjutan Desa Yosowilangun dalam memastikan seluruh lapisan masyarakat, termasuk lansia, mendapatkan perhatian gizi yang memadai berkat suksesnya MBG dari Yayasan Kemala Bhayangkari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.