Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk

Kehilangan Kaki Tapi Tetap Semangat, Ini Kisah Syaiful Korban Selamat Tragedi Ponpes Al Khoziny

Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Saiful Rosi Abdillah, selamat dari reruntuhan meski kehilangan kaki. Kini ingin punya kaki palsu dan mondok lagi.

Tangkap layar YouTube SURYA.co.id
KORBAN SELAMAT - Syaiful Rossy Korban Selamat Tragedi Ponpes Al Khoziny. Kehilangan Kaki Tapi Tetap Semangat. 

“Anak saya sering bilang, ‘Pak, saya mau minta kaki palsu biar nggak minder sama teman-teman’. Itu yang dia ucapkan terus setiap hari,” kata Idrus.

Meski kehilangan satu kaki, semangat Saiful untuk menuntut ilmu agama tak surut.

Ia bertekad untuk kembali mondok di Ponpes Al Khoziny setelah sembuh.

“Kalau sudah sembuh, saya ingin mondok lagi di Al Khoziny,” ujar Saiful dengan senyum tipis.

Sang Ayah: “Ini Takdir Allah, Kami Ikhlas”

Ketika ditanya apakah pihak keluarga berencana menuntut pihak pondok, Idrus dengan tegas menolak.

“Saya tidak menuntut siapa pun. Saya yakin ini takdir Allah. Kami ikhlas menerima semua ini,” tuturnya.

Meski belum ada kepastian kapan Saiful akan pulang, keluarganya terus memberikan dukungan penuh agar ia lekas pulih secara fisik maupun mental.

31 Kantong Jenazah Korban Masih Diidentifikasi

Sementara itu, masih ada 31 kantong jenazah korban runtuhan Gedung Ponpes Al-Khoziny Buduran Sidoarjo yang masih dalam proses diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim, pada Rabu (8/10/2025). 

Sebelumnya, petugas medis Forensik berhasil mengidentifikasi 34 jenazah korban, lalu diserahkan kepada pihak keluarga korban. 

Terbaru, pada Selasa (7/10/2025), sudah ada 17 nama korban yang berhasil diidentifikasi oleh petugas medis Forensik. 

Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki mengatakan, sampai hari Rabu sudah ada total 34 jenazah dan dua body part yang diwadahi 36 kantong jenazah. 

Artinya, masih ada 31 kantong jenazah di RS Bhayangkara yang sedang diteliti oleh Tim DVI. 

Bahkan, guna mempercepat proses identifikasi tersebut, pihaknya juga telah mengirimkan 14 sampel Ante-Mortem (AM) untuk diuji Tes DNA ke RS Bhayangkara TK I Pusdokkes Polri di Jakarta. 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved