Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk

Diperkirakan Masih Ada 13 Korban Tertimbun di Bawah Reruntuhan Musala Al Khoziny Sidoarjo

Petugas SAR gabungan pun masih terus berupaya melakukan pencarian untuk memastikan semua korban bisa dievakuasi. 

Penulis: M Taufik | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/M Taufik
EVAKUASI KORBAN - Proses evakuasi santri korban runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo, Minggu (5/10/2025) malam. Hingga Senin (6/10/2025) siang 54 korban meninggal dunia berhasil dievakuasi dalam tragedi itu. 

SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Hingga saat ini, tercatat 158 orang menjadi korban dalam peristiwa ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo Jawa Timur, Senin (29/9/2025).

Dari jumlah itu, 104 orang selamat dan 54 korban meninggal dunia terlalu berhasil dievakuasi dari reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny Buduran Kabupaten Sidoarjo, Senin (6/10/2025).

Namun di bawah reruntuhan, diprediksi masih ada sekira 13 orang korban yang tertimbun. 

Petugas SAR gabungan pun masih terus berupaya melakukan pencarian untuk memastikan semua korban bisa dievakuasi. 

“Perkiraannya masih ada segitu. Diduga mereka berada di lantai dasar gedung, makanya petugas berupaya menjangkau titik tersebut,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayor Jenderal Budi Irawan, Senin (6/10/2025).

Baca juga: UPDATE 54 Korban Meninggal Dunia dalam Tragedi Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Diharapkan, semua korban yang masih tertimbun material bangunan dapat dievakuasi hari ini. 

Alat berat pun terus dikerjakan di area reruntuhan bangunan tiga lantai tersebut. Kemudian ketika ada korban terlihat, evakuasi dilakukan dengan cara manual.  

“Hari ini kita berusaha menyelesaikan pencarian para korban. Dari Basarnas maupun pihak Kodim sudah mengatur jadwal, semoga semua bisa tuntas dievakuasi hari ini,” lanjutnya. 

Kendati demikian, ada beberapa kendala yang dialami petugas di lapangan. 

Di antaranya adalah keberadaan beberapa beton yang ambruk itu terkait dengan bangunan utama atau bangunan lain di kompleks Pondok Pesantren yang berada di Buduran tersebut. 

Baca juga: Sampel DNA Wali Santri Terkumpul, Khofifah : Identifikasi Korban Ponpes Al Khoziny Cepat dan Akurat

Prosesnya harus benar-benar hati-hati. Karena dikhawatirkan bisa berdampak pada bangunan utama di pondok pesantren itu. 

Pengangkatan puing dan reruntuhan bangunan pun tidak bisa dilakukan sembarangan. 

Khawatir menimbulkan getaran bahkan potensi reruntuhan susulan terhadap gedung lama yang masih tersambung tersebut.

“Bangunan beton yang tersambung sudah dipotong oleh petugas. Prosesnya butuh kehati-hatian. Semoga bisa segera tuntas evakuasinya,” lanjutnya. 

Hari Kedelapan Pencarian

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved