Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk
Sosok Dokter Larona Hydravianto yang Amputasi Lengan Nur Ahmad di Celah Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
Di balik proses evakuasi korban ambruknya Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, aksi heroik seorang dokter jadi sorotan. Ini sosoknya
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Lengan kirinya tertimpa beton dan tidak lagi bisa digerakkan.
“Enggak bisa (menyelamatkan diri), langsung kena tangan. Enggak (tahu sebelah ada siapa), enggak melihat mukanya. Jadi waktu ruku, langsung tiarap setelah ada reruntuhan,” ujarnya.
Saat terjebak, Ahmad berusaha bertahan hingga akhirnya mendengar suara petugas evakuasi.
Ia langsung berteriak meminta tolong.
“Iya saya teriak minta tolong, ada (petugas) yang mendengar. Bertahannya dari sore sampai malam. Ya sakit (ketika disuntik bius), katanya harus tenang,” ucapnya.
Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi RSUD RT Notopuro Sidoarjo, dr. Larona Hydravianto, mengungkapkan keputusan amputasi tangan Ahmad dilakukan langsung di bawah reruntuhan mushala Ponpes Al Khoziny.
Menurut Larona, tindakan itu merupakan upaya penyelamatan nyawa karena kondisi korban terjepit beton.
“Jadi memang ini sesuatu yang sangat berat ya secara pertimbangan. Kita harus melakukan amputasi atau menghilangkan bagian tubuh. Tapi ada prinsip life saving is number one. Nyawa menjadi prioritas pertama dibanding anggota tubuhnya,” ujar Larona, Jumat (3/10/2025).
Larona menuturkan, awalnya ia menerima laporan adanya santri yang masih hidup di bawah reruntuhan bangunan.
Ia kemudian merangkak sejauh 10 meter ke dalam celah beton untuk mencapai lokasi korban.
“Waktu itu masuk di bawah reruntuhan. Jadi saya merangkak sampai ke dalam itu kira-kira sampai ke tempatnya sekitar 10 meteran,” jelasnya.
Setelah memastikan Ahmad masih hidup dengan memeriksa nadinya, Larona mendapati lengan kiri korban terjepit beton. Ia pun memutuskan untuk melakukan amputasi di bagian persendian siku.
“Karena kita melakukan amputasi pada daerah lengan, pastinya ada risiko syok dan nyeri yang sangat hebat. Sehingga perlu obat-obatan dari anestesi,” katanya.
Larona keluar terlebih dahulu untuk mengambil obat anestesi, kemudian kembali masuk ke celah reruntuhan.
Proses amputasi dilakukan langsung di lokasi selama sekitar 20 menit.
Larona Hydravianto
Nur Ahmad
Ponpes Al Khoziny
Multiangle
Meaningful
Eksklusif
SaksiKata
Ponpes Al Khoziny Ambruk
berita viral
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
UPDATE - 5 Ditemukan, Total 26 Korban Meninggal Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo |
![]() |
---|
UPDATE - Korban Meninggal Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Bertambah Jadi 21 Orang |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - 3 Korban Meninggal Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Berhasil Teridentifikasi |
![]() |
---|
Tamu Padati Rumah Alfatih Korban Selamat Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo : Anak Para Wali Santri |
![]() |
---|
UPDATE - Jumlah Korban Meninggal Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Menjadi 20 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.