Puluhan Polisi di Jatim Terluka Usai Amankan Aksi Unjuk Rasa, Ada yang Patah Tulang dan Cedera Otak

Selama mengamankan aksi unjuk rasa atau demontrasi yang berujung kericuhan, tercatat ada puluhan anggota Polda Jatim dan polres jajaran terluka. 

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Luhur Pambudi
JENGUK PERSONEL POLISI - Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto bersama Wakapolda Jatim Brigjen Pol Pasma Royce menjenguk personel polisi dan TNI yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya pada Sabtu (30/8/2025). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Selama mengamankan aksi unjuk rasa atau demontrasi yang berujung kericuhan, tercatat ada puluhan anggota Polda Jatim dan polres jajaran terluka. 

Mereka ada yang terluka robek pada bagian kepala, patah tulang tangan serta kaki, bahkan tulang selangka hingga cedera otak ringan. 

Berdasarkan catatan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Jatim, ada 83 orang personel Polisi yang terluka itu, 65 orang di antaranya menjalani rawat jalan, dan 18 personel harus dirawat inap akibat luka yang terbilang cukup serius.

Dari jumlah personel polisi yang terpaksa menjalani perawatan tersebut, 15 personel dirawat di RS Bhayangkara Surabaya dengan kondisi luka robek, patah tulang dan cedera otak ringan.

Lalu, seorang personel polisi dirawat di RSUD dr Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang, akibat patah tulang selangka. 

Ada juga seorang personel yang dirawat di RS Mitra Keluarga Surabaya, karena luka robek di kepala. 

Terakhir,  seorang personel Polwan dirawat di RS Bhayangkara Kediri, karena luka robek di bagian depan kepala.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengapresiasi dedikasi para personel Polri di wilayah masing-masing, yang tetap profesional di tengah risiko besar dalam pengamanan aksi unjuk rasa itu.

Selain jatuhnya korban luka dari aparat kepolisian, aksi anarkis tersebut juga menimbulkan trauma sosial. 

Puluhan pos polisi dan kantor pemerintahan mengalami kerusakan, hingga jalan protokol sempat lumpuh akibat blokade massa. 

Situasi itu, menimbulkan kekhawatiran warga, terutama di pusat Kota Surabaya, Malang dan Kediri.

"Personel kami menjadi garda terdepan dalam menjaga ketertiban. Mereka menghadapi risiko serius, mulai dari lemparan benda keras, serangan fisik hingga upaya pembakaran fasilitas kepolisian," ujar Kombes Jules di Mapolda Jatim pada Selasa (2/9/2025).

Ia menegaskan, Polda Jatim berkomitmen menjaga stabilitas keamanan negara bersama seluruh elemen masyarakat. 

Polisi juga mengimbau masyarakat, agar tidak mudah terprovokasi pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan.

Tidak dapat dipungkiri, Kombes Jules juga mengapresiasi tumbuhnya kesadaran masyarakat, untuk menjaga lingkungannya secara swakarsa dengan gerakan serentak warga jaga warga. 

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved