Tim Dosen PENS Gandeng BSSN Bikin Sistem Keamanan Jaringan

Upaya ini melibatkan dukungan penuh dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai lembaga otoritas keamanan siber nasional.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Sulvi Sofiana
KEAMANAN SIBER - Dr. Ferry Astika S, Ketua Tim Pengembang menjelaskan Sistem keamanan jaringan buatan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) bernama Mata Elang Network-based Intrusion Detection System (NIDS) yang tengah dipersiapkan untuk memperoleh sertifikasi internasional Common Criteria (CC) Evaluation Assurance Level (EAL) 3. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Sistem keamanan jaringan buatan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) bernama Mata Elang Network-based Intrusion Detection System (NIDS) tengah dipersiapkan untuk memperoleh sertifikasi internasional Common Criteria (CC) Evaluation Assurance Level (EAL) 3. 

Upaya ini melibatkan dukungan penuh dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai lembaga otoritas keamanan siber nasional.

Dr. Ferry Astika S, Ketua Tim Pengembang menjelaskan Mata Elang NIDS berfungsi mendeteksi aktivitas mencurigakan dalam jaringan komputer secara cepat, akurat, dan real-time. 

Sistem ini diposisikan pada titik strategis dalam jaringan untuk memantau lalu lintas data pada server serta mengenali pola-pola serangan siber.

“NIDS ini diletakkan pada satu titik strategis yang bisa menjangkau semua aktivitas dalam jaringan. Kami upayakan untuk mengoptimalkan kinerjanya, sehingga pertahanan keamanan perangkat dapat dimaksimalkan,” ungkapnya, Kamis (28/8/2025).

Baca juga: Dua Mantan Kapolda Jatim Sebut Kejahatan Siber Jadi Tantangan Polri Masa Kini dan Masa Depan

Ferry menjelaskan, sistem bekerja dengan menganalisis pola lalu lintas server dan memberikan peringatan dini jika ada anomali. 

Hal ini memungkinkan permasalahan sekecil apa pun segera diatasi, sekaligus meningkatkan efisiensi administrasi jaringan.

“Tercapai efisiensi administrasi jaringan, di mana sistem berjalan otomatis, menyediakan pertahanan pada bagian internal jaringan juga. Dengan begitu, dampak serangan siber yang semakin kompleks dapat diminimalkan. Data hasil monitoring juga dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan kebijakan untuk perbaikan maupun langkah antisipasi,” tegasnya.

Baca juga: BREAKING NEWS Tiga Pria Curi Mobil Pikap di Benowo Surabaya Barat, Terekam CCTV

Inovasi Mata Elang NIDS disebut menjadi bukti nyata kolaborasi kampus dengan pemerintah dalam menciptakan produk berdampak dengan pendampingan dari BSSN sejak Februari 2025. 

Proses penyusunan dokumen sertifikasi CC kemudian dimulai Mei 2025, dilanjutkan pendampingan tahap kedua pada 20 Agustus 2025 di Gedung Pascasarjana PENS.

“Dokumentasi ini bukan sekadar syarat sertifikasi, tetapi juga proses pembelajaran agar produk lahir dari kampus siap bersaing di tingkat global,” ujar Ferry.

Baca juga: Pelaku Curanmor Bawa Pedang di Pungging Mojokerto Dibekuk Polisi, Beraksi di 4 TKP

Saat ini, tim pengembang tengah menyusun enam dokumen persyaratan sertifikasi. 

“Dari enam dokumen, satu sudah selesai. Masih ada lima dokumen lagi yang harus disiapkan. Proses umumnya memakan waktu setahun, namun kami berharap akhir Desember ini sudah bisa rampung seluruhnya termasuk uji dari BSSN,” imbuh Ferry.

Sutoro, Koordinator Tim Sertifikasi BSSN menegaskan pentingnya upaya kemandirian nasional dalam keamanan siber.

“Jika kita ingin infrastruktur vital dilindungi produk dalam negeri, maka harus ada mekanisme evaluasi yang objektif dan transparan. Sertifikasi ini adalah bentuk komitmen membangun kemandirian keamanan siber Indonesia,” jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved