Jelang Liga 4 Jawa Timur, Perseta 1970 Siapkan Tim dengan Pemain Lokal Tulungagung

Ringkasan Berita:

•  Perseta 1970 Tulungagung telah membentuk tim sekaligus menggelar latihan di Stadion Rejoagung Tulungagung, jelang Kompetisi Liga 4 Jawa Timur. Perseta akan membidikpemain lokal Tulungagung, hasil binaan Sekolah Sepakbola di bawah Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Tulungagung.
• Ketua Askab PSSI Tulungagung Ahmad Baharudin meyakini Perseta 1970 masih bisa bersaing dengan 100 persen pemain lokal.
• Pelatih dan manajer juga akan dipilih dari lokal Tulungagung.

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Jelang kick off Liga 4 Jawa Timur, Perseta 1970 Tulungagung telah membentuk tim sekaligus menggelar latihan di  tadion Rejoagung Tulungagung.

Tim yang dipimpin Wakil Bupati Tulungagung Ahmad Baharudin ini akan mengandalkan pemain lokal Tulungagung, hasil binaan Sekolah Sepakbola (SSB) di bawah Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Tulungagung. 

Menurut Baharudin, meski kerangka tim sudah terbentuk, namun masih bisa tambal sulam untuk pemain baru.

“Sebagai sebuah klub, masih bisa tambal sulam pemain. Tahun ini targetnya mengakomodasi pemain binaan Kabupaten Tulungagung,” jelasnya.

Saat ini ada 56 SSB di bawah Askab PSSI Kabupaten Tulungagung.

Baharudin yang juga Ketua Askab PSSI Tulungagung menegaskan, 100 persen pemain akan diambil dari Kabupaten Tulungagung.

Ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang masih menggunakan pemain dari luar Tulungagung.

“Saya yakin pemain-pemain asli Tulungagung juga bagus. Terbukti banyak pemain kita yang bermain di luar Tulungagung,” ujar Baharudin.

Banyaknya pemain yang bergabung di klub luar Tulungagung menandakan pembinaan SSB di Tulungagung berjalan dengan baik.

Andalkan Pemain Lokal Tulungagung

Baharudin meyakini Perseta 1970 masih bisa bersaing dengan 100 persen pemain lokal.

Bahkan pelatih dan manajer juga akan dipilih dari lokal Tulungagung.

Langkah ini sekaligus sebagai upaya mendorong produk binaan Tulungagung ke Liga 4 Jatim.

Untuk kompetisi Liga 4 Jatim ini pihaknya menyiapkan dana Rp 200 juta.

Namun dana ini dinilai masih jauh dari ideal, melihat pengalaman di tahun 2019.