Persebaya Surabaya

Persebaya Surabaya vs Arema FC, Duel Peringkat 8 dan 9, Siapa Lebih Siap Naik Peringkat?

Selain soal rivalitas, posisi klasemen kedua tim juga jadi sorotan. Siapa yang lebih siap naik tangga klasemen?

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
Youtube Tribunnews
Ilustrasi Persebaya Surabaya vs Arema FC 
Ringkasan Berita:
  • Persebaya Surabaya dan Arema FC berada di papan tengah klasemen, hanya terpaut satu poin jelang Derbi Jatim.
  • Absennya Francisco Rivera dan Julian Guevara memaksa kedua pelatih merancang strategi lini tengah dan belakang.
  • Laga ini menjadi penentu arah klasemen dan masa depan pelatih Eduardo Perez serta kebangkitan Arema FC. 

 

SURYA.co.id Surabaya -Persebaya Surabaya vs Arema FC akan bertemu dalam laga Derbi Jatim yang penuh gengsi pada Sabtu (22/11/2025).

Selain soal rivalitas, posisi klasemen kedua tim juga jadi sorotan. Siapa yang lebih siap naik tangga klasemen?

Menjelang laga pekan ke-13 Super League 2025/2026, Persebaya Surabaya berada di peringkat ke-8 dengan 18 poin dari 11 pertandingan.

Mereka mencatat lima kemenangan, tiga hasil imbang, dan tiga kekalahan.

Sementara Arema FC tepat di bawahnya, peringkat ke-9 dengan 17 poin dari jumlah laga yang sama, hasil dari lima kemenangan, dua imbang, dan empat kekalahan.

Baca juga: Persebaya Surabaya vs Arema FC, Bukan Soal Tiga Poin Rivalitas Panjang dan Sarat Tekanan

Selisih gol Persebaya (+4) sedikit lebih baik dibanding Arema (+1). Ini menunjukkan bahwa Bajul Ijo lebih tajam dalam menyerang dan sedikit lebih solid dalam bertahan.  

Namun, tren lima laga terakhir menunjukkan bahwa Persebaya belum sepenuhnya konsisten.

Mereka hanya meraih dua kemenangan, dua imbang, dan satu kekalahan.

Arema FC justru lebih terpuruk. Dalam lima laga terakhir, mereka menelan tiga kekalahan, termasuk saat bermain di kandang sendiri.

Stadion Kanjuruhan yang dulu dikenal angker, kini justru menjadi tempat yang menyulitkan bagi Singo Edan.

Baca juga: Persebaya Surabaya vs Arema FC, Laga Hidup-Mati Dua Pelatih Asing

“Kami selalu bermain dengan motivasi tinggi dan ingin menang. Tapi kami belum bisa meraih kemenangan kandang,” ujar Salim Akbar Tuharea. 

Pelatih Arema, Marcos Santos, juga menyampaikan permintaan maaf kepada Aremania.

“Saya cukup kecewa karena belum dapat memberikan kemenangan untuk Aremania yang hadir di sini, maupun yang melihat melalui tontonan televisi,” katanya usai kalah dari Persija Jakarta.

Absennya Pilar dan Strategi Rotasi

Laga Derbi Jatim kali ini akan berlangsung tanpa dua pemain kunci. Francisco Rivera dari Persebaya dan Julian Guevara dari Arema sama-sama absen karena kartu merah di laga sebelumnya.

Rivera selama ini menjadi motor kreativitas Bajul Ijo, sementara Guevara adalah palang pintu tangguh di lini belakang Singo Edan.

Eduardo Perez harus mencari pengganti Rivera yang bisa menjaga alur serangan. Opsi seperti Rachmat Irianto dan Toni Firmansyah diprediksi akan mengisi kekosongan tersebut.

“Saya percaya pada semua pemain di klub. Kami bekerja sangat keras setiap hari,” ujar Perez.

Di kubu Arema, Marcos Santos kemungkinan akan menurunkan Odivan Koerich dan Yann Motta untuk menggantikan Guevara.

Keduanya punya karakter berbeda, namun sama-sama punya pengalaman di laga besar.

“Kami harus terus berbenah demi memperbaiki performa kami,” tandas Marcos.

Arema punya waktu dua pekan untuk mempersiapkan tim. Marcos fokus membenahi mental dan konsentrasi pemain.

“Kami punya dua pekan persiapan untuk membuat para pemain ini dapat menyeimbangkan mental yang selama ini menghambat kami dalam pertandingan,” ujarnya.

Persebaya juga tak ingin kehilangan momentum.

Meski hasil imbang melawan Persik Kediri cukup mengecewakan, mereka tetap punya modal kemenangan atas Persis Solo dan performa apik dari pemain seperti Bruno Moreira, Gali Freitas, dan Andhika Ramadhani.

Laga Penentu dan Misi Kemenangan

Laga ini bukan hanya soal tiga poin, tapi juga soal harga diri dan masa depan pelatih.

Eduardo Perez tengah berada di bawah tekanan Bonek yang mulai mendesak agar ia mundur.

“Tentu saja, saya menghormati semua pendapat,” katanya. “Tetapi saya harus fokus pada pekerjaan saya. Tugas saya adalah memberikan yang terbaik untuk klub ini setiap hari.”

Jika gagal menang melawan Arema, gelombang tuntutan bisa mencapai puncaknya.

Laga ini bisa menjadi penentu nasib Perez di Persebaya. Sementara bagi Arema, kemenangan tandang bisa menjadi titik balik untuk keluar dari tren negatif.

Atmosfer Derbi Jatim dipastikan panas. Meski suporter tamu dilarang hadir, dukungan virtual tetap membanjiri media sosial.

 “AYOO MENANG,” tulis @hyyluciano_. “Setiap laga adalah final!! #menangkan,” tambah @defprtm_27.

Persebaya akan bermain di depan publik sendiri di Stadion Gelora Bung Tomo.

Dukungan Bonek bisa menjadi energi tambahan. Arema datang dengan motivasi tinggi untuk mencuri poin dan memperbaiki posisi klasemen.

Dengan semua dinamika yang ada posisi klasemen, absennya pemain kunci, tekanan pelatih, dan rivalitas panjang, Derbi Jatim kali ini bukan sekadar pertandingan.

Ini adalah pertarungan mental, strategi, dan harga diri. Siapa yang lebih siap, dialah yang akan naik tangga klasemen. 

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved