Honda DBL with Kopi Good Day 2025 2026

Gagal Tumbangkan Sinlui, Kosayu Janji Comeback Stronger di DBL East java Championship Tahun Depan!

Pertandingan basket putra antara SMA Kolese Santo Yusuf (Kosayu) dan SMA St Louis 1 Surabaya (Sinlui) menjadi penutup hari kedua

Editor: irwan sy
DBL Indonesia
TERHENTI - Pertandingan basket putra antara SMA Kolese Santo Yusuf (Kosayu) dan SMA St Louis 1 Surabaya (Sinlui) menjadi penutup hari kedua Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java Championship. Laga berakhir dengan kemenangan telak Sinlui 54-16 pada Kamis, 30 Oktober 2025, dan membuat langkah tim putra Kosayu harus terhenti. 

Ringkasan Berita:
  • Tim basket putra SMA Kosayu Malang harus terhenti langkahnya di Honda DBL East Java Championship setelah kalah telak 16-54 dari Sinlui.
  • Pemain Kosayu, Bennet Marella, akui timnya bermain dengan prinsip nothing to lose, fokus pada pengalaman dan proses tim, bukan hasil akhir.
  • Meskipun kalah, tim bangga bisa menembus Championship.
  • Kosayu yang diperkuat tujuh pemain baru sukses menembus Final DBL Malang (Runner Up), dan kekalahan ini dijadikan motivasi untuk latihan lebih keras tahun depan.

 

SURYA.co.id - Pertandingan basket putra antara SMA Kolese Santo Yusuf (Kosayu) dan SMA St Louis 1 Surabaya (Sinlui) menjadi penutup hari kedua Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java Championship.

Laga berakhir dengan kemenangan telak Sinlui 54-16 pada Kamis, 30 Oktober 2025, dan membuat langkah tim putra Kosayu harus terhenti.

Meski demikian, Bennet Marella, salah satu pemain Kosayu mengaku mereka bermain dengan prinsip nothing to lose. 

“Jujur saja kami sebenernya nggak seberapa mengharapkan, kalau kalah ya udah, kalau menang ya bersyukur,” paparnya. 

Prinsip itu mereka pegang agar bisa tampil tanpa beban di lapangan.

Bennet menjelaskan, tujuan utamanya adalah agar tim menikmati permainan.

Mereka ingin fokus pada proses, bukan sekadar hasil akhir.

Pendekatan ini juga diharapkan membangun semangat positif antarpemain.

Namun, setelah laga usai, perasaan bersalah tetap muncul.

Dukungan penuh dari sekolah membuat mereka ingin memberikan hasil terbaik.

Bennet menyebut sekolah telah memberi perhatian besar, termasuk pada kegiatan non-akademik.

Bentuk dukungan itu terlihat dari pembiayaan penuh selama kompetisi.

Perjalanan dari Malang ke Surabaya, akomodasi, dan konsumsi ditanggung sepenuhnya oleh sekolah. 

“Jujur ada kecewanya, ya, karena nggak bisa berikan yang terbaik untuk sekolah. Tapi juga lumayan senanglah sudah sampai Championship di sini, kita semua juga tahu nggak semua tim bisa sampai sejauh ini,” ungkap Bennet.

Sumber: Surya
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved