Alvaro Bocah Hilang

4 Fakta Kematian Alvaro Bocah yang Hilang 8 Bulan, Ternyata Dihabisi Ayah Tiri, Motif Terkuak

Berikut ini fakta-fakta kematian Alvaro Kiano Nugroho, bocah yang ditemukan tinggal kerangka setelah hilang 8 bulan. 

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
kompas.com
Tugimin (71), kakek Alvaro Kiano Nugroho saat ditemui di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025). 

“Tersangka ini sudah bolak-balik untuk ke Tenjo."

"Dan dia tahu lokasi mana yang sepi untuk membuang di sana."

"Dan akhirnya memilih salah satu tempat yang mana di jembatan (Cilalay) itu dibuang,” jelas Ardian.

Pada 9 Maret 2025, Alex membawa jasad Alvaro dan membuangnya di lokasi tersebut.

Kerabat yang diperiksa, berinisial G, mengaku tidak mengetahui isi plastik yang dibawa Alex.

“Untuk isinya dia menyatakan bahwa dia tidak tahu dan disampaikan oleh tersangka bahwa isinya bangkai anjing. Tapi dia enggak ngecek lagi,” tutur Ardian.

Pelaku Akhiri Hidup

Pagi sebelum penemuan kerangka Alvaro, Alex mengakhiri hidupnya di ruang konseling Mapolres Jakarta Selatan saat sedang dipersiapkan untuk ditetapkan sebagai tersangka. 

Ia sebelumnya meminta celana ganti karena mengaku buang air di celana. Penyidik memberikan celana pendek.

Namun G, yang menjadi saksi kunci, melihat Alex sudha tak bernyawa.

“Berkisar dari pukul 6.30 sampai dengan 8.00 atau jam 9.00 pagi, ditemukan oleh rekannya tadi, yaitu inisial G, dilihat dari pintu, itu ada bilah kaca di tengah, melihat tersangka sudah dalam posisi menghilangkan nyawanya,” ungkap Ardian.

Keluarga Alvaro mengaku marah dan kecewa karena pelaku meninggal sebelum mempertanggungjawabkan perbuatannya di pengadilan.

Sayem berharap Alex seharusnya dihukum mati oleh negara, bukan mengakhiri hidupnya sendiri.

Meski pelaku utama tewas, ia meminta polisi tetap menyelidiki kemungkinan keterlibatan kerabat Alex lainnya. 

“Ya, saya mau berbuat apa juga udah nggak bisa ya. Karena pelaku udah enggak ada ya. Kalau pelaku masih ada sih ya penginnya kalau itu dihukum mati juga,” tutur dia.

Meski Alex sebagai pelaku utama sudah tiada, Sayem berharap polisi tetap melanjutkan penyelidikan untuk melihat keterlibatan kerabat Alex lainnya.  

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved