Kematian Dosen Untag Semarang

Sosok Istri AKBP Basuki Ikut Terseret Kasus Kematian Dosen Untag Semarang, Satu KK dengan WIL Suami

Begini lah nasib istri AKBP Basuki setelah sang suami terseret di kasus kematian DLL, dosen Untag Semarang di kamar hotel.

Editor: Musahadah
Kolase Tribun Jateng
GELAGAT ANEH - (kiri) Olah TKP kematian dosen Untag Semarang. (kanan) KBP Basuki yang kini sudah di patsuskan usai kematian DLL, dosen untag Semarang yang tinggal bersamanya. 

"Iya, kami lakukan olah TKP kedua di lokasi kejadian," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto kepada Tribunjateng, Sabtu (22/11/2025).

Menurut Artanto, olah TKP di lokasi kejadian merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh penyidik. Kegiatan itu juga bisa saja dilakukan berulang kali.

"Olah TKP pertema dilakukan saat peristiwa kejadian. Ini yang kedua dan itu lumrah, bisa saja kami melakukan berulang kali agar penyidik semakin yakin atas temuannya," katanya.

Tujuan olah TKP, kata Artanto, untuk menemukan bukti-bukti lain dalam kematian dosen Untag. Selain itu, olah TKP juga untuk menguatkan temuan dari olah TKP sebelumnya.

 "Terkait temuan baru di lokasi kejadian, kami belum bisa mengungkapnya," tuturnya.

Menurut Artanto, olah TKP sebagai pembuktian kasus ini mengarah ke tindak pidana atau sebaliknya.

Hasil di lapangan tersebut nantinya akan dipadukan dengan hasil autopsi, keterangan saksi, atau petunjuk lainnya. 

"Nanti hasil itu akan disusun menjadi suatu rangkaian peristiwa dan hasilnya akan diambil kesimpulan saat gelar perkara," ujarnya.

Ia membantah, AKBP Basuki yang menjadi saksi kunci kasus meninggalnya korban sebagai tersangka.

Ia menyebut, penetapan tersangka dilakukan selepas gelar perkara.

Sejauh ini, gelar perkara belum dilakukan. 

"Belum tersangka, kami harus gelar perkara dulu, semua masih berproses," ujarnya.

Sudah Sakit Sebelum Meninggal

Di sisi lain, Artanto mengatakan, DLL sudah sakit sejak dua hari sebelum ditemukan tewas tanpa busana di kamar kostel nomor 210 itu.

"Kami membenarkan bahwa AKBP B ini satu hari sebelum saudari D meninggal sempat dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pengobatan," jelas Artanto.

Hasil rekam medis menyebut tekanan darah DLL 190 dan kadar gulanya 600. DLL juga mengonsumsi obat-obatan dari dokter di rumah sakit.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved