Tenggelam Massal di Bangkalan

Kronologi 6 Santri Tewas Tenggelam Dikubangan Air Bukit Jaddih Bangkalan, Sudah Dilarang

Enam korban tersebut merupakan santri salah satu pondok pesantren (ponpes) di kawasan Bukit Jaddih.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Wiwit Purwanto
surya/ahmad faisol (edo)
PESONA BUKIT JADDIH - Ilustrasi warga Italia, Jacopo Cappuccio menerbangkan drone untuk mendapatkan visual yang lebih luas wisata alam Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jumat (4/7/2025).6 bocah yang merupakan santri, ditemukan tewas tenggelam di kawasan Bukit Jaddih, Desa Parseh, Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur (Jatim) pada Kamis (20/11/2025) sore.  
Ringkasan Berita:
  • Korban tewas tenggelam di kawasan Bukit Jaddih, Desa Parseh, Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur (Jatim) pada Kamis (20/11/2025) sore. 
  • Kejadian  ini membuat gempar warga sekitar, hingga Kamis pukul 18.45 WIB, seluruh korban masih terbaring di tiga tempat tidur Ruang IGD Puskesmas Jaddih.
  • Dari 6 korban meninggal dunia, lima di antaranya berasal dari luar Madura. Satu korban warga Kabupaten Bangkalan.

 

SURYA.co.id Surabaya – Peristiwa haru menimpa 6 bocah yang merupakan santri, ditemukan tewas tenggelam di kawasan Bukit Jaddih, Desa Parseh, Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur (Jatim) pada Kamis (20/11/2025) sore. 

Satu korban dewasa dalam kondisi kritis, dan kini dirujuk ke RSUD Syamrabu.

Kejadian  ini membuat gempar warga sekitar, hingga Kamis pukul 18.45 WIB, seluruh korban masih terbaring di tiga tempat tidur Ruang IGD Puskesmas Jaddih.

Di ruang berbeda, seorang korban dewasa dalam kondisi kritis langsung dirujuk ke RSUD Syamrabu Bangkalan.

Informasi sementara menyebutkan, enam korban tersebut merupakan santri salah satu pondok pesantren (ponpes) di kawasan Bukit Jaddih.

Baca juga: Wisata Bukit Jaddih Jadi Lokasi Temu Kangen Warga Bangkalan, Nongkrong di Bawah Langit Senja

Kesaksian Santri Dewasa: Korban Ditemukan Satu per Satu

Holil, seorang santri dewasa yang ikut mengevakuasi para korban, menceritakan proses penemuan jenazah berlangsung bertahap.

“Ditemukan semua, satu per satu. Pertama itu di tengah, terus di pinggir dan di ujung. Total ada enam orang yang mandi. Usia anak kecil semua, ada yang tujuh sampai delapan tahun,” ucapnya dengan suara bergetar.

Sebenarnya kata Holil, para santri sudah dilarang oleh ustazah untuk mandi di lokasi tersebut.

“Intinya sudah tidak diperbolehkan oleh ustazah. Para santri dewasa juga tidak tahu. Lumpur semua pipinya, ditemukan posisi telungkup,” ungkapnya.

Situasi Puskesmas Ramai, Aparat Mulai Lakukan Pendataan

Suasana di Puskesmas Jaddih hingga malam hari masih dipadati warga dan aparat. 

Baca juga: Keindahan Struktur Cadas di Bukit Jaddih Bangkalan Berkelas Dunia, Warga Italia Sebut Fantastis

Wakapolres Bangkalan Kompol Hj Hosna Nurhidayah, Kapolsek Socah Iptu Pariadi, serta anggota Koramil Socah terlihat berada di lokasi untuk mengamankan area dan membantu pendataan.

Informasi awal menyebutkan, dari 6 korban meninggal dunia, lima di antaranya berasal dari luar Madura. Satu korban lainnya merupakan warga Kabupaten Bangkalan.

Polisi Masih Kumpulkan Data dan Identitas Korban

Hingga berita ini diunggah, pihak kepolisian masih melakukan pendataan dan identifikasi terhadap seluruh korban meninggal dunia, serta satu korban kritis yang telah dirujuk.

BPBD Bangkalan Merilis Nama Korban 

Nama enam orang santri bocah yang tenggelam saat bermain di kubangan air kawasan Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Kamis (20/11/2025) petang. 

Jenazah enam korban itu dibawa ke Puskesmas Jaddih yang berjarak sekitar 1,5 KM dari lokasi kejadian. Keenamnya meninggal dunia sebelum sempat mendapat perawatan.

Identitas keenam santri itu masing-masing:

  • Louvin Al Baru (9), asal Sambikerep, Surabaya
  • Salman Al Farisi (9), asal AStapah, Kabupaten Sampang
  • Rosyid Inul Yakin (10), asal Tambak Dalem, Surabaya
  • Reynand Azka Mahardika (9), asal Sambikerep, Surabaya
  • Moh Nasiruddin Adrai (9), asal Panggung, Sidoarjo
  • Muhammad Akhtar Muzain Ainul Izzi (7), asal Kalimas Surabaya/Desa Parseh, Kecamatan Socah.

Kepala puskesmas Jaddih, drg Purwanti mengungkapkan, keenam korban santri tenggelam tiba di puskesmas secara bergiliran atau satu per satu diantar oleh santri lainnya yang lebih dewasa sekitar pukul 17.30 WIB.

“Secara fisik dalam kondisi telah meninggal dunia dengan tanda-tanda membiru semua, mulai dari kukunya, pupil mata sudah membesar, dan badan sudah lebam-lebam karena masuk lumpur,” ungkap Purwanti.

Enam Jenazah Dijemput Keluarga

Hingga pukul 20.00 WIB, suasana Puskesmas Jaddih dipadati warga dan pengurus ponpes. Tampak juga Wakapolres Bangkalan, Kompol Hj Hosna Nurhidayah didampingi Kapolsek Socah, Ipda Pariadi beserta sejumlah personel dari Koramil Socah.

“Sampai pukul 20.30 WIB sudah pulang semua. Kami awalnya menghubungi pihak Polsek Socah, Koramil Socah, serta meminta bantuan ambulans-ambulans dari beberapa puskesmas terdekat,” pungkas Purwanti.

Setelah enam jenazah santri dibawa pulang, pihak kepolisian dipimpin Wakapolres Bangkalan, Kompol Hj Hosna Nurhidayah langsung menuju lokasi kejadian. 

Kegiatan olah TKP yang dilakukan personel Unit Inafis Satreskrim Polres Bangkalan berlangsung hingga sekitar pukul 21.30 WIB, rombongan berlanjut mendatangi ponpes yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kejadian. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved