Kematian Dosen Untag Semarang

Tabiat Dosen Untag Semarang yang Ditemukan Meninggal di Hotel, Kejanggalan Diungkap Kerabat

Terungkap tabiat DLL (35), dosen Untag Semarang yang ditemukan meninggal di kos hotel (kostel), Senin (17/11/2025) sekira pukul 05.30

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Tribun Jateng
(kiri ke kanan) AKBP B, saksi kunci kematian dosen Untag Semarang di kamar kos-hotel (kostel) Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Senin (17/11/2025) sekira pukul 05.30 WIB. Kepolisian melakukan evakuasi mayat perempuan berinisial DDL di sebuah kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025) 
Ringkasan Berita:
  • DLL (35) ditemukan meninggal di kos hotel (kostel), Senin (17/11/2025) sekira pukul 05.30 WIB.
  • Seorang kerabat, Tiwi, engungkap tabiat DLL.
  • Tiwi juga mengungkap kejanggalan kasus kematian DLL

 

SURYA.CO.ID - Terungkap tabiat DLL (35), dosen Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang yang ditemukan meninggal di kos hotel (kostel), Senin (17/11/2025) sekira pukul 05.30 WIB.

Seorang kerabat bernama Tiwi, menyebut bahwa DLL merupakan sosok pendiam.

DLL sudah merantau dari Purwokerto ke Semarang sekitar empat tahun terakhir, tepatnya setelah orang tuanya meninggal dan kemudian menjadi dosen tetap di Untag pada 2021 atau 2022.

Meski ditemukan di sebuah kostel, keluarga menjelaskan bahwa DLL sebenarnya memiliki kamar kos lain tak jauh dari lokasi kejadian.

“Kabarnya, akhir-akhir ini korban memang sering keluar masuk kostel itu,” ujar Tiwi.

Keluarga juga menegaskan bahwa DLL tidak memiliki riwayat penyakit tertentu dan selama ini selalu tampak sehat.

“Korban dari dulu kelihatan sehat, tidak ada tanda-tanda sakit,” kata Tiwi

Banyak Kejanggalan

Tiwi juga mengungkap banyak kejanggalan dalam kasus kematian DLL.

Baca juga: 4 Pengakuan AKBP B Soal Kematian Dosen Untag Semarang, Ungkap Detik-detik Sebelum Jasad Ditemukan

Pertama, kondisi DLL yang ditemukan tanpa busana, serta perbedaan wajah jenazah dalam foto dengan rupa aslinya, menambah kecurigaan.

Keluarga juga menyebut adanya bagian tubuh yang tampak mengeluarkan darah.

“Ini yang membuat keluarga masih merasa janggal,” ujar Tiwi, Selasa (18/11/2025).

Ada temuan baru yang makin memperkuat kecurigaan keluarga.

1. 1 KK dengan AKBP Basuki

Korban ternyata tercatat satu kartu keluarga (KK) dengan AKBP B, perwira polisi yang menjadi orang pertama menemukan jenazah.

“Iya, korban satu KK dengan saksi pertama (AKBP B), katanya sebagai saudara. Kecurigaan muncul ketika adik saya menanyakan alamat korban dan saksi pertama kok sama, ternyata mereka satu KK,” ujar Tiwi.

Ia menambahkan, keluarga terkejut karena selama ini DLL tidak pernah bercerita mengenai sosok polisi tersebut.

Menurut informasi yang diterima keluarga, DLL dimasukkan ke KK milik AKBP B agar bisa mengurus perpindahan KTP ke Semarang.

Baca juga: Fakta Sebenarnya Nur Aini Guru SD yang Ngeluh Tempuh Jarak 57Km, Ternyata Jalani Sidang Indisipliner

Namun, keluarga mempertanyakan mengapa polisi itu tidak hadir saat proses autopsi di rumah sakit.

“Kalau memang saudara, harusnya hadir. Tapi sampai sore, dia tidak datang,” kata Tiwi.

2. Ditemukan AKBP Basuki

Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang menilai kasus kematian dosen muda ini janggal.

AKBP B yang tidak bertugas menangani tindak pidana justru menjadi orang pertama yang menemukan korban.

Mereka juga menyebut korban pernah menceritakan sosok polisi tersebut kepada mahasiswanya.

“Kami melihat kejadian ini janggal karena ada oknum polisi Dalmas yang justru menemukan korban pertama kali,” kata Ketua Umum komunitas, Jansen Henry Kurniawan.

Ia menambahkan bahwa polisi itu pula yang melaporkan temuan jasad ke pihak hotel dan kepolisian.

Meski menekankan asas praduga tak bersalah, Jansen menyebut ada dugaan kedekatan antara korban dan AKBP B.

“Kami mendesak kepolisian mengusut kasus ini secara terang benderang dan tidak melindungi oknum tertentu,” tegasnya.

Penyebab Kematian DLL

Kapolsek Gajahmungkur, AKP Nasori, membenarkan temuan jenazah dosen perempuan tersebut.

Namun ia belum dapat memaparkan secara rinci kronologi maupun penyebab kematiannya.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi untuk menelusuri lebih jauh peristiwa itu.

“Keterangan para saksi,” ujar Nasori saat dikonfirmasi, dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/11/2025).

Dari hasil penyelidikan awal, petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Dugaan sementara karena sakit,” tambahnya.

Dikaitkan dengan Perwira Polisi

Seorang perwira menengah Polda Jateng berinisial AKBP B terseret dalam kasus kematian dosen muda Untag Semarang setelah disebut sebagai saksi kunci.

AKBP B ternyata juga menjadi orang pertama yang melaporkan penemuan jenazah di kamar hotel.

Polda Jateng membenarkan bahwa AKBP B merupakan anggota aktif Direktorat Samapta dan menegaskan bahwa penyidikan kini berada dalam pengawasan langsung mereka.

Meski keterlibatan AKBP B belum dapat dipastikan, polisi menyatakan proses penyelidikan akan berjalan transparan dan menjamin penindakan jika ditemukan pelanggaran.

Polisi Kumpulkan Bukti 

Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena membenarkan bahwa seorang anggota polisi menjadi orang pertama yang menemukan korban.

“Kami ambil keterangannya untuk mengetahui peristiwa ini,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa hubungan antara polisi tersebut dan korban masih didalami, sementara penyidik juga mengamankan sejumlah bukti, termasuk rekaman CCTV hotel.

Terkait kondisi korban, Andika menjelaskan tidak ada tanda-tanda kekerasan.

“Hasil visum luar tidak ditemukan tanda kekerasan,” terangnya.

Meski begitu, autopsi tetap dilakukan untuk memastikan penyebab kematian.

“Kami lakukan autopsi untuk memastikan kematian korban, terutama bagi keluarga,” katanya.

Autopsi Selesai

Tim forensik dilaporkan telah menyelesaikan proses autopsi jenazah dosen Untag Semarang, namun polisi masih menunggu hasil tertulis resmi.

“Sudah selesai otopsi. Belum dapat hasil tertulis,” kata Dirreskrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio, Rabu (19/11/2025).

Penyidik pun memperdalam penyelidikan: seluruh saksi yang berada di lokasi dimintai keterangan, termasuk seorang AKBP yang disebut berada di kamar yang sama dengan korban.

“Masih pendalaman,” ujar Dwi, seraya menegaskan bahwa pemeriksaan terhadap pihak-pihak di lokasi termasuk anggota polisi tersebut sedang berlanjut.

Mahasiswa Tuntut Keadilan untuk DLL

Ratusan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang menggeruduk Mapolda Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025).

Mereka menuntut transparansi penuh dalam penanganan kasus kematian dosen muda mereka, DLL.

Di halaman Mapolda, para mahasiswa membawa poster dan spanduk bertuliskan “Justice For Levi”, lengkap dengan foto almarhumah yang mengenakan jilbab bermotif bunga.

Mereka berorasi, melakukan aksi simbolik, dan menyerukan agar kematian dosen hukum pidana tersebut diusut tuntas tanpa ada pihak yang dilindungi.

Pengakuan AKBP Basuki

Terpisah, AKBP B memberikan pengakuan terkait kematian DLL.

Ia menyebut, kondisi DLL sempat menurun. 

AKBP B mengaku sedang mendampingi DLL karena kondisinya yang disebut menurun sejak sehari sebelumnya, Minggu (16/11/2025).

Hal itu membuat dirinya berada di dalam kamar 201 tersebut.

Kondisi Terakhir DLL

Perwira yang bertugas di Ditsamapta Polda Jawa Tengah itu menyebut, DLL sudah lama bermasalah dengan tekanan darah dan kadar gula tinggi.

Menurut dia, DLL sempat muntah-muntah, Minggu (16/11/2025) sore.

“Saya antar ke rumah sakit dulu. Terakhir saya lihat, dia masih pakai kaus biru-kuning dan celana training,” ujar Basuki, dikutip SURYA.CO.ID dari TribunJateng.

Syok Lihat Kondisi DLL

Ia mengaku terkejut saat mendapati DLL tergeletak tanpa busana keesokan hari, dengan mengeluarkan darah dari hidung dan mulut.

Basuki berdalih kondisi itu dipicu reaksi tubuh menjelang kematian.

Bantah Ada Hubungan Spesial

Ia menyatakan tidak ada hubungan asmara, dan mengaku mengenal DLL hanya karena rasa simpati sejak orangtua DLL meninggal dunia.

Bahkan, Basuki mengatakan sempat membiayai proses wisuda doktor DLL.

“Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan,” ujarnya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved