Gunung Semeru Erupsi

Detik detik Ratusan Pendaki Terjebak di Ranu Kumbolo Saat Erupsi Gunung Semeru, Hari Ini Dievakuasi

Mereka yang terjebak 137 pendaki, 15 porter, 7 anggota PPGST, 6 orang dari tim Kementerian Pariwisata, 2 saver dan 1 orang petugas.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Wiwit Purwanto
Tangkap layar kanal YouTube CCTV SEMERU
GUNUNG SEMERU ERUPSI - Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur erupsi pada Rabu (19/11/2025) hingga sore ini masih mengeluarkan awan panas. 
Ringkasan Berita:
  • Mereka dalam kondisi baik. Rencananya pagi ini mereka akan dibantu turun
  • Kendala jalur yang licin dan juga kondisi yang gelap. Sehingga evakuasi dipilih pada pagi hari.
  • terjadi peningkatan aktivitas Awan Panas Guguran (APG) pada Gunung Api Semeru, Kabupaten Lumajang sejak kemarin Rabu (19/11/2025), pukul 14.13 WIB. 

 

SURYA.co.id – Erupsi Gunung Semeru membuat 178 pendaki terjebak, hari ini rencananya para pendaki ini akan dievakuasi, Kamis (20/11/2025).

Keterangan Kalaksa BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto, pihaknya memastikan, mereka yang terjebak terdiri dari 137 pendaki, 15 porter, 7 anggota PPGST, 6 orang dari tim Kementerian Pariwisata, 2 saver dan 1 orang petugas.

“Sejak kemarin yang terjebak masih berada di kawasan Ranu Kumbolo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS),” kata Gatot. 

“Mereka dalam kondisi baik. Rencananya pagi ini mereka akan kita bantu turun,” imbuhnya.

Dikatakan Gatot, memang terdapat kendala dalam evakuasi semalam karena jalur yang licin dan juga kondisi yang gelap. Sehingga evakuasi dipilih pada pagi hari.

Baca juga: BREAKING NEWS 137 Pendaki yang Terjebak di Gunung Semeru Bakal Dievakuasi Pagi Ini

Peningkatan Awan Panas Semeru

Sebelumnya, terjadi peningkatan aktivitas Awan Panas Guguran (APG) pada Gunung Api Semeru, Kabupaten Lumajang sejak kemarin Rabu (19/11/2025), pukul 14.13 WIB. 

“Aktivitas terus meningkat hingga pada pukul 17.00 WIB, ditetapkan kenaikan status Tingkat Aktivitas Gunung Semeru dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas),” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

“Awan panas guguran hingga saat ini masih berlangsung, dengan amplitudo maksimum 34 mm dan jarak luncur 14 km dari puncak gunung. Awan panas guguran cenderung mengarah ke Utara,” urainya.

Akibat kondisi ini, jembatan Gladak Perak telah ditutup untuk akses warga.

Awan Panas Guguran yang terjadi di Semeru menyeruakkan aroma belerang di lokasi setempat dan menyebabkan gangguan kenyamanan dan pernapasan bagi warga setempat.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved