Berita Viral

Sosok 3 Tersangka Baru Kasus Penculikan Berujung Pembunuhan Bos Bank Plat Merah, Ini Perannya

Ada tiga tersangka baru kasus penculikan berujung pembunuhan terhadap bos bank plat merah, Mohammad Ilham Pradipta (37). 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase TribunJakarta.com Annas Furqon Hakim
Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus penculikan terhadap kepala cabang (kacab) bank BUMN Mohammad Ilham Pradipta (37). 

Namun informasi dihimpun, Serka FY tidak hadir dalam rekonstruksi tersebut dan digantikan oleh pemeran pengganti.

Hanya Kopda FH dan Serka MN tersangka oknum TNI yang hadir dalam rekonstruksi tersebut.

Rekonstruksi memperagakan sebanyak 57 adegan. 

Baca juga: Rekam Jejak Rospita Vici, Ketua Sidang KIP yang Cecar UGM hingga Polda Metro Soal Ijazah Jokowi

Keluarga korban, LPSK, dan jaksa, hingga penyidik POM TNI turut menyaksikan jalannya rekonstruksi sejak awal sampai akhir.

Yakin Bukan Penculikan Biasa

Sementara saat rekonstruksi, keluarga Ilham turut hadir. 

Kuasa hukum keluarga korban, Ardian Pratomo, mengatakan peristiwa ini bukan penculikan biasa, melainkan pembunuhan berencana.

"Meskipun mereka ingin mengatakan bahwasanya ini bukan hal yang direncana atau bukan merupakan pembunuhan, tapi faktanya mengatakan dalam rekonstruksi tersebut itu bisa dilihat memang ada unsur pembunuhannya," kata Ardian.

Ardian mengungkapkan, para tersangka sudah berencana menghabisi nyawa Ilham dengan menyiapkan sejumlah peralatan seperti lakban dan handuk.

Lakban tersebut digunakan para tersangka untuk menutup mulut korban. Sedangkan handuk digunakan untuk mengikat leher dan menyeret korban keluar dari mobil.

"Karena apa? Tidak mungkin seorang yang tidak ingin merencanakan pembunuhan menyiapkan segala macam, termasuk di antaranya lakban, handuk dan sebagainya," ungkap dia.

Ia meyakini korban sudah dalam kondisi tak bernyawa ketika dibuang di lahan kosong di wilayah Bekasi.

Menurut dia, para tersangka memiliki opsi untuk menyelamatkan korban. Namun, hal itu tidak dilakukan hingga korban meninggal dunia.

"Untuk pasalah perencanaannya itu nanti akan kita dorong agar segala macam perencanaan dari awal sampai akhir itu merupakan satu rangkaian terstruktur yang itu memang ending-nya untuk menghabisi korban."

"Karena ada opsi yang seharusnya bisa dilakukan untuk menyelamatkan korban, tapi itu tidak digunakan," ujar Ardian.

Rekonstruksi 

Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi digelar di depan gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2025).

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved