SURYA Kampus
Sosok Farid Lulusan FK UAD Yogyakarta, Dulu Diremehkan, Kini Berprestasi Punya 19 Jurnal Ilmiah
Farid, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, menorehkan prestasi gemilang.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Ringkasan Berita:
- Muhammad Farid, lulusan Sarjana Kedokteran UAD, meraih prestasi luar biasa dengan menerbitkan total 19 publikasi ilmiah di jurnal bereputasi (Scopus Q2-Q4 dan Sinta).
- Perjalanan risetnya bermula pada 2023 setelah sempat kehilangan arah.
- Farid menjadikan riset sebagai "pelarian positif" dari padatnya akademik.
SURYA.CO.ID - Muhammad Farid, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, menorehkan prestasi gemilang.
Ia baru saja meraih gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked.) dengan catatan luar biasa: berhasil menerbitkan total 19 publikasi ilmiah di berbagai jurnal nasional dan internasional bereputasi.
Capaian publikasi ilmiah Muhammad Farid UAD ini mencakup jurnal-jurnal bergengsi, di antaranya: 2 Scopus Q2, 1 Scopus Q3, 3 Scopus Q4, serta berbagai jurnal Sinta, seperti 5 Sinta 2 dan 5 Sinta 3. Selain itu, delapan artikel ilmiahnya (1 Sinta 2, 2 Sinta 3, dan 5 Scopus Q4) juga sedang dalam proses copy editing untuk penerbitan.
Calon Dokter berprestasi ini mengungkapkan, bahwa penelitian dan penulisan jurnal ilmiah ia jadikan sebagai "pelarian positif" dari padatnya kegiatan akademik perkuliahan. Motivasi inilah yang mendorongnya untuk terus menulis dan memublikasikan karya ilmiahnya.
“Saya ingin membuktikan kepada diri sendiri dan orang-orang yang dahulu meremehkan saya bahwa saya mampu berkembang menjadi versi terbaik dari diri saya,” ungkap mahasiswa asal Sleman ini, dikutip dari situs LLDikti 5 Kemendikti saintek.
Beberapa kali ia juga menjuarai Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional. Farid pun dipercaya menjadi reviewer di berbagai jurnal terindeks nasional dan internasional.
Contohnya Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia (Sinta 5), Egyptian Human Genetic (Scopus Q4), Makara Journal of Science (Scopus Q2), dan Folia Medica (Scopus Q4).
Bermula pada 2023
Baca juga: Nasib Siswa SMP yang Sandalnya Digunting Guru, Akhirnya Dapat Sepatu Baru dan Bisa Sekolah Lagi
Perjalanan Farid mendalami dunia riset dan publikasi bermula pada tahun 2023.
Saat itu, ia sempat mengalami kesulitan dan kehilangan arah akibat padatnya tuntutan akademik.
Namun, pertemuan dengan rekan-rekan dari Fakultas Farmasi yang tengah menyiapkan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) menjadi titik balik penting.
Dorongan ini membuahkan hasil. Dari tiga proposal yang ia ajukan, dua di antaranya berhasil lolos pendanaan, yaitu untuk skema PKM-RE (Riset Eksakta) dan PKM-AI (Artikel Ilmiah).
Pengalaman berharga ini menjadi kunci kesadaran bagi Farid mengenai pentingnya membaca, menulis, dan melakukan penelitian ilmiah secara mendalam, yang kemudian mengantarkannya pada rekor 19 publikasi.
Pada akhir tahun tersebut Farid akhirnya menulis artikel ilmiah pertamanya yang berjudul “Liposome sebagai Penghantar Obat pada Kasus Resistensi Antibiotik”.
Artikel ditulis bersama dokter Leonny Dwirizkita, kemudian diterbitkan di jurnal Scopus Q2.
Strategi
Langkah pertama yang dilakukan Farid dalam mempersiapkan penelitian adalah mengidentifikasi permasalahan nyata dan menemukan solusi ilmiah yang relevan.
Contohnya, dalam penelitian skripsinya, Farid memilih topik kanker paru karena tingginya angka kejadian dan terbatasnya efektivitas terapi yang ada.
Ia menemukan dari hasil eksplorasi literatur bahwa tanaman rambutan memiliki potensi sebagai bahan antikanker alami.
Setelah melakukan penelitian ia mampu menghasilkan tiga artikel ilmiah. Satu artikel telah terbit di Makara Journal of Science (Scopus Q2) dan dua lainnya masih dalam proses copy editing di jurnal Scopus Q4.
Farid selalu memastikan referensi yang ia pakai dari sumber tepercaya terindeks Scopus supaya data yang disajikan kuat dan valid.
Dalam kacamatanya, menulis adalah seni yang unik dari setiap peneliti. Hal-hal yang menjadi fokusnya ialah pemaparan masalah yang jelas, solusi berbasis bukti, dan urgensi penelitian agar menarik perhatian reviewer serta editor.
Tantangan
Bagi Farid rasa lelah dan lamanya proses publikasi dari tahap draft, submission, review, revisi, hingga akhirnya diterima menjadi tantangan terbesarnya.
“Saya selalu berusaha mengubah kelelahan menjadi energi positif dengan mulai menulis draft baru setiap kali satu artikel masuk ke proses review. Dengan begitu, roda produktivitas terus berputar,” ujarnya.
Peran penting dosen pembimbing pun penting. Maka itu ia berterima kasih kepada Leonny Dwirizkita, yang pertama kali mengajaknya menulis artikel ilmiah.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada dosen Fakultas Farmasi UAD serta Ryan Syahputra, mahasiswa S-2 Farmasi UAD, yang menjadi mentor sekaligus inspirator.
Farid berharap hasil penelitiannya dapat bermanfaat nyata bagi masyarakat dan dunia kesehatan serta menjadi amal jariyah bagi dirinya dan para pembimbingnya. Ia berniat untuk terus menulis dan meneliti selama masa kepaniteraan klinik.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
SURYA Kampus
Meaningful
Universitas Ahmad Dahlan
UAD Yogyakarta
berita viral
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Muhammad Farid
| Surabaya Dev Dorong Mahasiswa Untag Surabaya Jadi Pencipta Teknologi AI |
|
|---|
| Kuliah Umum di Unair, Menteri PUPR : Pembangunan Infrastruktur Tak Boleh Berhenti di Kota Besar |
|
|---|
| 4 Mahasiswa Unusa Raih Gold Award IRCAiA 2025 Berkat Video Edukasi Akuntansi Berkelanjutan |
|
|---|
| Pameran Mebel di Kampus PCU Surabaya, Dorong UMKM Furniture se-Jatim Naik Kelas |
|
|---|
| Tony Wenas Ajak Mahasiswa ITS Pahami Pentingnya Pertambangan Berkelanjutan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Sosok-Farid-Lulusan-FK-UAD-Yogyakarta-Dulu-Diremehkan-Kini-Berprestasi-Punya-19-Jurnal-Ilmiah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.